Sunday 25 March 2012

Sunday, March 25, 2012
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) Kawal Jalanya Pemilukada di Kupang.
KUPANG (NTT) - Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) turut mengawal jalannya Pemilukada Kota Kupang secara cermat, kritis dan obyektif.

Semua warga diharapkan menempatkan damai sebagai pemandu utama dalam dinamika politik yang memanas di saat kampanye, saat pemilukada dan pasca pemilukada.

Demikian salah satu point isi Surat Gembala yang dikeluarkan PGI Wilayah NTT, melalui Ketua Umum PGI Wilayah NTT, Pdt. Mesakh Jack Karmany yang didampingi Sekretaris Pdt. Hendrik Ndoe di Sekertariat Majelis Pekerja Harian (MPH) PGI Wilayah NTT Jalan Frans Seda, Kupang, Senin (19/3/2012.

Dijelaskan, saat umat Kristiani di NTT dan Kota Kupang sedang menyiapkan diri menyambut Paskah, saat yang bersamaan juga warga Kota Kupang bersiap menyambut pelaksanaan Pemilukada Kota Kupang.

Sehingga PGIW mengharapkan agar pesta politik di kota itu dapat berjalan dengan baik dan tidak mencemari atau mengganggu jalannya perayaan masa Paskah.

Dikatakan, PGI wilayah NTT yang meliputi Gereja Masehi Injili Timor (GMIT), Gereja Kristen Sumba (GKS), Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII), Gereja Kristen Perjanjian Baru (GKPB), Gereja Pentekosta Pusat Surabaya (GPPS), Gereja Betel Injil Sepenuh (GBIS), Gereja Betel Indonesia (GBI) dan Gereja Sidang Jemaat Allah (GSJA) merasa terpanggil dengan mengawasi pemiluka di kota mereka.

Ia menyebut isi surat gembala yang dikeluarkan, pertama, warga gereja bergumul agar kelak Kota Kupang dipimpin oleh satu pasangan walikota dan wakil walikota yang seluruh dirinya menjadi kurban yang berbau harum di hadapan Tuhan bagi negeri pemberianNya.

"Jawaban atas pergumulan itu antara lain terlihat dari enam pasangan calon walikota dan wakil walikota yang telah ditetapkan KPU Kota Kupang sebagai calon tetap dalam Pemilukada Kota Kupang kali ini. Mereka adalah putra-putri yang berpotensi, berkarakter dan bertalenta untuk memimpin kota ini lima tahun ke depan," jelas Pdt. Mesakh Jack Karmany.

Kedua, PGI NTT meminta agar setiap gereja anggota PGI Wilayah NTT menyambut kehadiran pasangan walikota dengan sukacita dan dalam doa syafaat sehingga mereka tampil dengan baik sebagai hamba Tuhan untuk kebaikan bersama.

"Dengan begitu, mereka tidak terjebak untuk memperjuangkan kemenangan atau menjadi walikota dan wakil walikota melalui cara-cara yang tidak kristiani, bahkan tidak lazim bagi penduduk Kota Kasih seperti memfitnah, mengejek atau olok, menyebar SMS gelap dan membangun kekuatan membantai pasangan calon lain yang adalah saudara serumpun pula," jelas Pdt. Jack Karmany.

Ketiga, setelah penetapan pasangan calon, maka semua pihak bersiap untuk masuk masa kampanye. Tahapan kampanye merupakan momentum pendidikan politik yang berharga. Dalam kampanye, para calon mengajukan visi dan misi, strategi dan prioritas program.

"Intinya mereka semua menjanjikan perubahan bagi Kota Kupang. Ikutilah kampanye dengan kritis, cerdas dan obyektif. Baiklah pemimpin gereja turut memainkan perannya dalam pendidikan politik warga gereja agar setiap warga menggunakan hak pilih mereka dengan penuh tanggung jawab dan tidak menjadi golongan putih," jelasnya.

Keempat, calon yang dipilih harus memiliki spiritualitas dan rasionalitas yang seimbang, berjiwa entrepreneur dan populis, bermoral, bersih, rendah hati dan tulus iklas serta berhati gereja.

"Hendaklah calon yang dipilih dipandang mampu mempersekutukan, adil dan ramah terhadap semua elemen masyarakat dan warga Kota Kupang yang pluralistik. Dengan begitu, setelah terpilih sebagai Walikota dan Wakil Walikota Kupang, mereka tidak berlaku sebagai penguasa dan hanya memenuhi janji-janjinya terhadap kelompoknya sendiri. Jangan juga setelah terpilih, lalu dia menarik semua gerbong tim sukses ke dalam pemerintahan dan menyingkirkan lawan-lawan politik," jelasnya.

Ia juga meminta agar anggota PGI Wilayah NTT mengawal setiap tahapan pemilukada ini dengan ketulusan bagi kebaikan bersama.

"Dengan kecintaan yang tulus bagi kebaikan bersama di kota kasih ini, maka kita terhindarkan dari perusakan hasil pembangunan yang ada," jelasnya. (Pos Kupang/TimPPGI)