Saturday, 17 March 2012

Saturday, March 17, 2012
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Hujan Deras dan Angin Kencang Rusakkan 402 Rumah di Manggarai. RUTENG (NTT) - Hujan deras disertai angin kencang yang melanda NTT selama sepekan terakhir, merusakkan 402 rumah di Kabupaten Manggarai. Kerusakan terbanyak terjadi di Kecamatan Ruteng dan Satar Mese Barat.

Sebagian warga tidak bisa tinggal di rumahnya. Mereka mengungsi dan nginap di rumah keluarga, tetangga dan sekolah. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.

Selain rumah warga, dua bangunan SDK Todo 1 di Kecamatan Satar Mese Barat, atapnya diterbangkan angin. Bangunan itu sudah tidak bisa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar. Pihak sekolah memanfaatkan aula paroki Todo dan sayap gedung gereja.

Data rumah dan bangunan lain yang rusak dilaporkan para camat, kepala desa dan warga kepada pemerintah Kabupaten Manggarai.

Wakil Bupati Manggarai, Dr. Deno Kamelus, S.H, M.H, memimpin tim mendatangi beberapa lokasi bencana pada Jumat (16/03/2012) siang. Tim belum mengklasifikasi tingkat kerusakan bangunan, rusak berat, sedang dan rusak ringan.

"Kita butuh waktu satu minggu dilakukan verifikasi. Ada bangunan yang rusak ringan, langsung berikan beberapa lembar seng diperbaiki, sehingga persoalannya selesai. Bahan makanan beras, mie instant dan ikan kaleng juga sudah mulai didistribusikan oleh Satgas dari Dinas Sosial dan personil TNI Kodim 1612 Ruteng,” kata Kamaleus Deno di Ruteng, Sabtu siang (17/03/2012) seusai memimpin rapat penanggulangan bencana.

Selain diterjang angin kencang, kata Kamelus, ada bangunan yang tertimpa pohon.

“Ada rumah yang tidak bisa digunakan sama sekali karena atapnya bolong diterbangkan angin. Ada juga yang sengnya sudah tua, berlubang sehingga ketika diterpa angin atau kena dahan kayu langsung rusak. Warga tidak nyaman tinggal di dalamnya,” ujar Kamelus didampingi Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Daerah Manggarai, Yosep Nono.

Kemelus mengatakan, karena bangunan SDK Todo rusak sehingga kegiatan belajar mengajar terhenti sejak Jumat. Kuda-kuda dan atap seng bangunan terlepas ditejang angin kencang. Telah disepakati dengan masyarakat dan komite sekolah membenahi aula paroki dan sayap gereja agar bisa digunakan untuk belajar murid. Pemerintah akan membantu tripleks untuk membuat sekat di aula paroki. (Tribunnews)