Sunday 4 March 2012

Sunday, March 04, 2012
2
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Konyol! Kelompok Atheis dan Anti Kristen di Selandia Baru Dukung Penolakan Frase ‘Yesus Menyembuhkan Kanker’. WELLINGTON (SELANDIA BARU) – Beberapa bulan ini, kelompok atheis yang kian gencar menyerang keimanan Kristen sebagai dasar kepercayaan umat Kristen. Setelah pelarangan untuk melakukan 'penyembuhan melalui doa' di Inggris, kini kelompok atheis menyerang umat Kristen di Selandia Baru.

Sebuah gereja di Selandia Baru dituntut oleh sebuah keluarga non-Kristen yang tidak suka dengan pernyataan iman umat Kristen di negara itu.

Pernyataan ‘Yesus Menyembuhkan Kanker’ yang dipasang di dinding gedung Gereja Napier Eqquipers di Tamatea dianggap sebagai ‘pernyataan palsu’ dari beberapa orang yang sayangnya merupakan orang-orang non-Kristen, beberapa diantaranya adalah atheis.

Jody bersama suaminya, Bevan Codin adalah salah satu keluarga yang melapor kepada Badan Standarisasi Pengiklanan di Selandia Baru (ASA) dengan mengatakan keluarga mereka merasa tersinggung dan tidak menyukai pernyataan tersebut, dan menuduh gereja mengatakan sebuah pernyataan dengan mengklaim Yesus dapat menyembuhkan semua orang sakit, termasuk kanker.

“Saya sangat tidak menyukainya, sangat-sangat tidak menyukainya dan saya merasa sangat mulas [karena tulisan itu]” kata Jody Codin sembari menilai pernyataan itu menunjukkan adanya ketidakmengertian dan tidak adanya simpati kepada orang-orang yang berjuang melewati kanker, ataupun mereka yang kehilangan orang terkasih.

Kepada New Zealand Herald pada 28 Februari 2012, Keluarga Bevan Codin yang tinggal di Taradale, sebuah lingkungan perumahan dekat Gereja Tamatea ini meminta ASA agar menyelidiki dan melarang gereja memasang tulisan tersebut, sebab mereka menuduh gereja mengajak orang masuk ke gereja dan tidak percaya kepada dokter.

“Bagi saya, papan iklan itu mengatakan ‘bergabung dengan gereja dan kau tidak akan meninggal karena kanker’ yang sangat tidak benar,” tutur Jody.

Sedang ketua pelaksana ASA, Hillary Shouter, menyatakan komplain dari sembilan orang , termasuk keluarga Codin akan diteliti sesuai dengan isi pesan papan iklan tersebut.

“Kami akan menggunakan sekitar 25 hari untuk memproses laporan tersebut,” kata Shouter.
Melihat hal itu beberapa kelompok atheis di Australia dan Selandia Baru memberikan dukungan pernyataan dengan mengatakan gereja telah melakukan usaha penyesatan kesehatan.

Melalui situs mereka Atheis Foundation, dikatakan tindakan yang dilakukan keluarga Codin adalah sebuah tindakan yang benar, sebab Yesus Kristus tidaklah nyata (sesuai dengan kepercayaan atheis), sembari menyatakan umat Kristen tidak layak menyatakan Yesus sebagai penyembuh kanker berbanding dengan usaha ratusan dan ribuan dokter yang merawat para penderita kanker.

Dikatakan, “Jika ‘Yesus dapat menyembuhkan kanker’, mengapa masih banyak orang yang menderita kanker?” tanya mereka, sembari mengumbar data-data yang menguatkan alasan mengapa mereka meragukan kuasa penyembuhan Kristus.


Sedangkan Brendan Malone seorang blogger Kristen di Selandia Baru dalam blognya membalas tuduhan orang-orang yang percaya bahwa Tuhan tidak nyata – ini, dengan menulis.

“Mengapa kalian [para atheis] terhina [dengan pernyataan tersebut] jika kalian sendiri tidak percaya Yesus? Jadi sekarang saya berpikir jika kalian menyatakan hal itu sebagai pembelaan, itu adalah sesuatu yang buruk.”

Yesus Kristus sendiri, lanjutnya. “Disalibkan karena dengan terang-terangan menunjukkan kemunafikan dalam masyarakatnya, ia juga dilarang menunjukkan kuasa penyembuhannya pada hari Sabat, namun dilakukan juga. Dan itulah tujuan dari Gereja Tamatea membuat pernyataan itu”

Ia juga menyayangkan sikap diskriminatif ASA atas kasus ini, mereka dengan tegas mendukung usaha pelarangan pernyataan iman umat Kristen dan mendukung aksi sekularisme dan liberal dengan menolak melanjutkan pelarangan sebuah iklan yang menunjukkan alat kelamin dengan lambang buah-buahan.

Sedangkan Gembala Gereja Tamatea, Pendeta Lyle Penisula kepada 3News mengatakan Gereja akan mempertahankan pernyataan tersebut, dan tidak akan perduli dengan kritikan para atheis yang tidak pada tempatnya, sebab gereja memiliki bukti dan saksi atas pernyataan tersebut.

“Lagipula ini adalah pernyataan iman kami sebagai Kristen,” lanjut Pdt Penisula. “Mereka [para atheis] yang mendapat perawatan dan pengobatan dari dokter nampaknya kehilangan pesan pentingnya, bahwa kami tidak dapat memasukkan tulisan yang menyatakan ‘Yesus dapat menyembuhkan mereka [yang keras hati kepada-Nya]’. Mereka tentu saja hanya dapat bergantung pada pelayanan pengobatan standar.” (NZHerald/3News/TimPPGI)