Friday 30 March 2012

Friday, March 30, 2012
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Mohon Doa! Kelompok Pro-Demokrasi Serukan ‘Pembersihan’ Umat Kristen di Suriah.
DAMASKUS (SURIAH) – Kelompok militan Islam yang bertopeng dibalik nama ‘kelompok pro demokrasi, anti Pemerintah Suriah, anti al-Assad’ yang bertekad menjatuhkan pemerintah Bashar al Assad dan menggantinya dengan pemerintahan berazas Syariah Islam menyerukan pembersihan etnis di Suriah, terutama umat Kristen.

Mengutip pernyataan Kerk in Nood, sebuah organisasi asal Belanda yang membantu gereja-gereja yang berkekurangan, pada Selasa (27/03/2012) WorthyNews memberitakan, pernyataan itu diserukan oleh kelompok jaringan al-Qaida yang berada di kota Homs.

90 persen dari umat Kristen di kota itu telah diusir tanpa diperbolehkan membawa harta milik mereka. Para militan Islam ini berusaha untuk menguasai kota itu sebagai basis kekuatan untuk menyerang pemerintah Suriah. Mayoritas umat Kristen di Homs menetap di Hamidiya en Bustan al-Diwan.

Dilaporkan seorang pekerja Kerk in Nood di Suriah, dalam enam minggu terakhir ini sekitar 50,000 orang Kristen telah diusir keluar dari rumahnya tanpa diperbolehkan mengambil bekal, sebab mereka diancam akan dibunuh jika kembali ke kota itu. Beberapa mengungsi ke pedesaan, lainnya melarikan diri ke pegunungan yang jaraknya jauh dari Homs.

Usaha pembersihan ini ditujukan bukan saja kepada umat Kristen tetapi juga kepada umat Alawit, sebuah sekte Islam yang menjadi minoritas di negara itu, sekte Islam yang dipeluk oleh Presiden Suriah, Bashar Al-Assad.

Seperti diserukan oleh kiai terkemuka di Suriah Sheik Muhammad Badi Mousa pada Rabu (14/03/2012) lalu di Stasiun TV Al-Hekma. Muslim di Suriah diijinkan untuk membunuh kaum Alawi, termasuk wanita dan anak-anak. Sebab menurutnya, kaum Alawi adalah musuh besar Islam Sunii, sekte Islam terbesar di negara itu.

Selain usaha pembersihan dengan cara pengusiran dan pembunuhan, diberitakan pula, beberapa gedung gereja telah dihancurkan dan diledakkan, termasuk serangan-serangan mendadak di lingkungan mayoritas Kristen di kota-kota besar lainnya di Suriah. Seperti di Aleppo dan Damaskus.

Ledakkan dan serangan ini sering diabaikan media massa internasional yang takut dicap anti-Islam, sebab telah memberitakan kondisi nyata umat Kristen di Suriah, alhasil umat di negara itu kian dianiaya dengan leluasa oleh militan islam yang bertopeng dibalik ‘demokrasi’. (WorthyNews/TimPPGI)