Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Pancasila Harus Menjadi Pedoman dan Filosofi Hidup Berbangsa dan Bernegara.
MANADO (SULUT) - Pancasila harus menjadi pedoman sekaligus filosofi hidup dalam praktik hidup berbangsa dan bernegara. Karena tanpa Pancasila, bangsa ini bisa terpecah belah.
Demikian benang merah seminar nasional tentang “Strategi Bersama Pengurangan Risiko Bencana dan Pendidikan Politik Bagi Warga Gereja,” di Aula Mapaluse Kantor Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Sabtu (10/03/2012).
Seminar dihadiri sekitar 300 peserta pimpinan gereja dari seluruh Indonesia. Seminar dilaksanakan atas kerja sama Persatuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) dan Gereja Protestan Indonesia (GPI), Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) dan Pemda Sulut.
Seminar yang berlangsung sejak 7 Maret itu, menghadirkan pembicara Drs Theo Sambuaga (Wakil Ketua DPP Partai Golkar/Presiden Lippo Group), Olly Dondokambey SE (Bendahara DPP PDI-P/anggota DPR RI), Pastor Valentino Lumowa (Dosen Universitas Katolik Dela Sall Manado) dan beberapa pembicara lainnya.
Theo Sambuaga dalam ceramahnya, menjelaskan secara terperinci lima sila Pancasila. Menurutnya, lima sila Pancasila ini penting dan sangat baik bila ini benar-benar dipraktikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Karena, menurut Sambuaga, dengan Pancasila maka kehidupan beragama dijamin, ada kerukunan, toleransi, dan juga kebersamaan, meskipun kita majemuk dan berbeda. Kemudian, ada persatuan dan kesatuan serta, keadilan sosial.
”Jadi Pancasila harus dipraktikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, karena itu akan memberikan manfaat bagi kita semua,” katanya.
Hal yang lain juga dikatakan Olly Dondokambey. Ia menilai, tanpa Pancasila maka kita bisa terpecah-pecah. Pancasila itu pemersatu bangsa. Penting untuk kita praktikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Saat ini, menurut Sambuaga dan Dondokambey terkesan masih banyak orang yang belum mempraktikan nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Karena itu, Sambuaga mendorong agar semua lapisan masyarakat untuk praktikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. (Suara Pembaruan)