Thursday 15 March 2012

Thursday, March 15, 2012
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Para Uskup di Provinsi Gerejawi Ende ingin Berdialog dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. MAUMERE (NTT) - Para Uskup Provinsi Gerejawi Ende ingin berdialog dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ketika beliau berkunjung ke Pulau Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, pada awal April mendatang.

Keinginan tersebut terungkap saat Gubernur NTT Fransiskus Lebu Raya, bertemu dan berdialog dengan lima uskup Provinsi Gerejawi Ende, yang sedangkan mengadakan pertemuan tahunan di Seminari Tiggi St. Petrus Ritapiret, Maumere, Selasa (13/03/2012).

Para Uskup yang hadir dalam pertemuan itu adalah Uskup Larantuka Mgr Fransiskus Kopong Kung, Uskup Maumere Mgr Gerulfus Kherubim Parera SVD, Uskup Agung Ende Mgr Vincentius Sensi Potokota, Uskup Ruteng Mgr Hubertus Leteng, dan Uskup Denpasar Mgr Silvester San.

Menurut Gubernur Lebu Raya, pertemuan antara para uskup bisa diatur dan dijadwalkan ketika kunjungan Presiden SBY ke Pulau Komodo. Sedangkan agendanya, bisa dikoordinasikan dengan Menteri Sekretaris Kabinet.

“Presiden SBY menurut rencana akan mengunjungi Pulau Komodo pada awal Aprilmen datang. Alangkah bagusnya jika di sela- sela kunjungan itu, Presiden SBY bertemu, berdialog dan mendengarkan pelbagai persoalan sosial kemasyarakatan dari para gembala umat yang ada di Flores,” katanya.

Lebu Raya mengatakan, para uskup bisa secara bersama-sama, merumuskan berbagai agenda penting yang akan dibicarakan dengan Presiden SBY, terutama yang berkaitan dengan toleransi antarumat beragama di Indonesia, masalah pembangunan ekonomi bangsa dan masalah kesejahteraan rakyat.

Mengenai kunjungan Presiden SBY ke Pulau Komodo, Mgr Kherubim Parera meminta agar kunjungan tersebut diundur sampai ke bulan Mei 2012.

Uskup Maumere itu beralasan, jika kunjungan dilaksanakan awal April, saat itu umat Katolik di Flores sedang menghadapi Masa Prapaskah, yang puncaknya akan terjadi pada perayaan Paskah. Untuk itu, penundaannya dapat disampaikan kepada Sekretaris Kabinet.

“Kita berharap, Presiden SBY bisa memaklumi permintaan tersebut, sehingga waktu dan agenda pertemuan dengan para uskup dapat diatur dengan baik, sehingga tidak ada kesan tergesa-gesa,” tambahnya.

Pada pertemuan itu, Gubernur Lebu Raya, juga menyerahkan bantuan kepada empat uskup di daratan Flores masing-masing sebesar 150 juta rupiah, untuk pemberdayaan ekonomi umat.

“Bantuan serupa juga dialokasikan untuk tiga keusukupan di wilayah Gerejawi Kupang, Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT), Majelis Ulama Indonesia NTT dan Parisada Hindu Dharma,” jelas kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Pemerintah Provinsi NTT, Aloysius Dengi Dando. (CathnewsIndonesia)