Tuesday 6 March 2012

Tuesday, March 06, 2012
1
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Ratusan Jemaat dari Gereja Katolik dan Gereja Injili jadi Korban Ledakkan Gudang Senjata di Brazaville.
BRAZAVILLE (KONGO REP) - Belasan orang yang berada di dua gedung gereja di Brazaville, ibukota Republik Kongo, hangus terbakar bersama gedung gereja, saat mereka akan mengadakan ibadah Minggu.

Ini terjadi setelah gudang senjata milik militer Kongo dipusat kota terbakar pada Minggu (04/03/2012). Dilaporkan Associated Press sekitar 206 orang tewas terbakar dan 1600 orang luka-luka akibat peristiwa tersebut.

Belasan dari ratusan jemaat Gereja Katolik St Louis dan Gereja Injili di Kongo jemaat Ouense yang berada dekat beberapa meter dengan barak militer itu meninggal karena terjebak dalam reruntuhan setelah ledakan besar terjadi dengan radius lima kilometer.

Didier Boutsindi, seorang pejabat di kepresidenan yang juga anggota jemaat gereja Katolik St Louis, mengatakan dirinya terkejut dengan ledakan yang terjadi pada 08.00 pagi hari itu.

"Dengan kekuatan seperti gempa bumi", pintu-pintu rumahnya terhempas, padahal lokasi rumahnya berjarak beberapa kilometer dari gudang senjata. Kemudian ia menghubungi staf untuk mencari tahu asal ledakkan, ketika mengetahui tepatnya, ia pun memikirkan pamannya, yang bermukim dekat dengan gudang senjata.

"Rumahnya rata dengan tanah," kata Boutsindi. "Pamanku tertidur di rumah, sedangkan istrinya di gereja. Anak-anaknya yang kecil, sedang bermain di halaman rumah."

Setelah ledakan itu lanjutnya. "Para tetangga mengangkat tubuhnya dan membawanya ke rumah duka". Tubuh paman Boutsindi berada dengan ratusan mayat yang dibawa ke rumah sakit.

Usai peristiwa itu beberapa mayat dibawa dengan kendaraan, gerobak, sedang lainnya dipapah oleh saudara dan orang terdekat mereka. Banyak dari mereka meninggal karena terperangkap dalam reruntuhan bangunan sedang lainnya terbakar. Sedangkan korban luka-luka dirawat hingga ratusan lainnya hanya ditaruh dilantai dan diobati seadanya. Diantara korban tewas ada juga korban dari luar negeri, antara lain dari Cina dan Perancis.

Pada hari Minggu itu juga sekitar 136 mayat dimakamkan, setelah identitas mereka dikenali, sisanya masih diidentifikasi.

Ledakan tersebut terhempas hingga ke ibukota negara tetangga, Kinshasa, ibukota Demokrat Kongo. Presiden Denis Sassou-Nguesso hari iru juga mengunjungi dua rumah sakit dan sebuah rumah duka yang tempat para korban ledakan berada, selama kunjungannya presiden tidak memberikan pernyataan resmi.

Belum jelas apa penyebab ledakkan gudang senjata, dan juru bicara presiden menyatakan gudang yang digunakan sebagai tempat penyimpanan senjata perang termasuk mortar dan granat itu,bikanlah sebuah usaha kudeta, baik di Brazaville maupun Kinhasa. Menurut pemerintah, peristiwa ini murni kecelakan yang disebabkan oleh api yang membakar gudang senjata. (AP/TimPPGI)