Saturday, 7 April 2012

Saturday, April 07, 2012
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca 29 dari 54 Gereja di Kota Bogor Rayakan Jumat Agung. BOGOR (JABAR) - Sebanyak 29 gereja dari 54 gereja yang tersebar di Kota Bogor, Jawa Barat, melaksanakan perayaan Paskah wafatnya Yesus Kristus pada hari Jumat (06/07/2012).

Hampir seluruh gereja mulai dari pagi hingga petang dipadati umat yang merayakan kebaktian dan ibadah Jumat Agung.

Seperti yang terlihat di Gereja Katolik St. Perawan Maria-Paroki Katedral Bogor, sebanyak 4.500 jemaat memadati gedung Katedral. Mereka berasal dari dalam maupun luar Bogor hadir mengikuti prosesi penghormatan salib yang berlangsung mulai pukul 18:30 tadi malam.

Untuk menampung seluruh umat, pihak gereja mendirikan tenda di pekarangan depan gereja, bahkan begitu banyaknya umat saat kebaktian berlangsung, beberapa umat telihat beribadah di luar pagar karena datang terlambat. Namun demikain mereka telihat larut dan khusyuk melaksanakan ibadah Jumat Agung.

Ibadah Jumat Agung yang dipimpin Pastor Paroki Ka tedral Bogor, Romo Benjamin Sudarto, berlangsung khidmat.

Romo Benjamin mengatakan, Jumat Agung menjadi simbol pengorbanan dan awal menuju perdamaian, membangun pemahaman bersama serta menghormati perbedaan.

“Rangkaian kegiatan ini dibagi menjadi tiga acara sembahyang yang semuanya khusus untuk menghormati pengorbanan Yesus Kristus,” ujarnya.

Wakil Ketua Dewan Paroki Katedral Bogor, Adrianus Wijaya menambahkan, Jumat Agung dilaksanakan untuk mengenang peristiwa sengsara dan wafatnya Yesus Kristus, yang dipasung dalam sebuah salib besar, dicambuk dan dipukuli oleh tentara Romawi yang tidak menerima ajaran Yesus kala itu.

Melalui Jumat Agung ini, kata dia, ribuan umat kristiani menyampaikan doa-doa dengan khusyuk. Melalui kesempatan itu pula, jemaat diminta untuk meneladani pengorbanan Yesus Kristus.

“Puncak acara Jumat Agung dilaksanakan dua sesi, pertama pukul 15:00 dan pukul 18:30. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi membeludaknya umat,” terangnya. Lebih lanjut ia mengatakan, pada Sabtu (07/04/2012) akan diadakan malam Paskah Kebangkitan Yesus Kristus yang dimulai pukul 17:00.

Kondisi serupa juga terlihat di Gereja Kristen Pasundan (GKP) Jalan Ahmad Yani Bogor. Ibadah Jumat Agung dipimpin Pendeta Sullu Sutia SSi.

Dalam khotbahnya, pendeta Sullu mengajak seluruh jemaat agar memaknai kematian Tuhan Yesus demi kebaikan kepada manusia dan juga tehadap Tuhan.

Sebab bagi umat Kristen yang percaya kepada Yesus Kristus, proses perjuangan Nya untuk melawan kuasa maut, sekaligus sebagai simbol kematian dari dosa manusia.

"Manusia harus menyadari bahwa manusia tidak layak mendapat keselamatan karena perbuatan dan dosa, sehingga mari kita sebagai jemaat Tuhan kita mencerminkan arti kematian ini melalui tindakan dan perilaku sehari-hari dengan berbuat terbaik dan taat kepada Tuhan," katanya.

Pada Misa Jumat Agung ini Sullu Sutia sekaligus mengajak umat untuk saling mengingatkan satu sama lain sebagai upaya menekan terjadinya trafficking, khususnya di wilayah Kota Bogor.

Menurut dia, perbuatan perdagangan orang sudah melanggar peraturan Tuhan karena sudah merampas hak Tuhan sebagai pemilik alam semesta.

Sementara itu, rangkaian perayaan ibadah Jumat Agung akan dilanjutkan pada hari Minggu (08/04/2012) saat hari kebangkitan Tuhan Yesus dari kematian.

Sementara itu, jemaat GPIB Zebaoth Bogor juga melakukan hal serupa. Kebaktian Paskah dan Perjamuan Kudus di gereja yang berada dalam Istana Bogor ini dipimpin Ketua Pengurus Harian Majelis Jemaat (PHMJ) GPIB Zebaoth, Pendeta Charles JV Timbuleng.

Pendeta Charles dalam khotbahnya meminta agar umat nasrani meneladani peran Yesus Kristus yang mau merendahkan dirinya bahkan rela mati, demi penebusan dosa.

“Dalam kekuasaan yang dimiliki, Yesus Kristus tidak meninggikan dirinya. Justru sebaliknya, ia merendahkan diri. Namun kematianya, membawa keselamatan bagi semua umat. Kita sebagai pengikutnya, harus mengilhaminya,” ujar Pendeta Charles.

Salah satu jemaat, Vento mengatakan, Paskah mengingatkan umat tentang arti sebuah pengorbanan untuk orang lain. “Seharusnya kita bisa berkorban untuk orang lain, bahkan untuk orang-orang yang berlainan golongan atau kepercayaan,” tandasnya.

Perayaan Jumat Agung di sejumlah gereja mendapat pengawalan dari aparat Kepolisian Resor Bogor Kota. Sebanyak 250 personel bersiaga untuk mengawal pelaksanaan perayaan paskah di sejumlah gereja.(Inilah/RadarBogor/TimPPGI)