Setelah tersebar luas di media sosial dan dari mulut kemulut, sebuah bayangan gelap yang luar biasa di tembok yang tidak disangka-sangka dari lilin yang menyala terlihat di altar kapel, menampakkan seorang pria berjanggut.
Gambar bayangan pria itu berada di bagian bawah tiang samping altar kapel, yang secara jelas menggambarkan wajah seseorang, dengan janggut tipis dan sebuah hiasan yang terlihat rumit didahi kepalanya.
Banyak orang yang menyaksikan fenomena ini menyatakan gambar ini adalah wajah Yesus yang memakai mahkota duri saat disiksa dan disalibkan.
Para suster di kapel Ursulin pun terpaksa menutup kapel hingga lewat dari waktu biasanya,"dan kami tidak keberatan dengannya", kata Suster Carla Dolce, kepala Susteran Ursulin pada Selasa (10/04/2012).
Beberapa pengunjung datang dengan kamera, dan mengambil gambar, namun mayoritas dari pengunjung lebih memilih duduk atau berlutut sambil memanjatkan doa sembari menghadap gambar di tiang itu, ada pula yang menyentuh gambar tersebut hanya sekedar menganalisa hal apa yang membuat gambar itu berbentuk demikian.
Menurut Suster Dolce, penampakan di Kapel Ursulin adalah penampakan alami dan bukan rekayasa, sebab deretan lilin yang membentuk bayangan hitam ditengah tiang pada kiri dan kanan altar kapel selalu dipasang tanpa pernah membentuk sesuatu yang seperti ini. Selain itu, bayangan hitam dari lilin selalu dibersihkan setiap hari, "Sehingga gambaran ini bukanlah hasil buatan manusia", ujarnya.
Dolce menceritakan, dua minggu yang lalu, seorang mahasiswi Akademi Ursulin berdoa di kapel dan meminta agar pergumulan doanya dijawab dengan sebuah tanda, kemudian usai berdoa, mahasiswi itu melihat gambar yang tidak ia kira sebelumnya.
Ia pun melapor ke tata usaha Akademi, setelah itu, kabar itupun tersiar hingga akhirnya banyak orang mendatangi kapel tersebut.
Dikatakan Dolce, yang juga memimpin Akademi Ursuline, fenomena ini adalah fenomena alami yang sakral dan juga menarik.
"Tuhan memberikan kita karunia, beberapa alamiah, sedangkan lainnya lebih dari alamiah. Dan ini adalah karunia alami, karena terang dari lilin menyala dan membentuk gambar ini," ujarnya.
Kita, kata Suster Dolce "Hanya dapat menikmati gambar tersebut, ketika kita mendapatkan kasih setia Tuhan, sebab hal itulah yang menjadi hadiah terbesar," dilanjutkan suster. "Ketika meninggalkan kapel dengan pengalaman seperti itu, dunia akan menjadi tempat yang ramah dan nyaman." (TCR/TimPPGI)
