Tuesday, 3 April 2012

Tuesday, April 03, 2012
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Gereja Pantekosta di Indonesia (GPDI) Imanuel Citra Land Manado Sambut Paskah Dengan Dekorasi Salib Merah.
MANADO (SULUT) - Berbagai persiapan menjelang perayaan Paskah dilakukan oleh umat Kristiani di seluruh dunia, dengan cara dan tradisi yang berbeda-beda. Seperti halnya Hanny Awuy, Gembala Gereja Pantekosta di Indonesia (GPDI) Imanuel Citra Land Manado, yang mengaku tengah mempersiapkan perayaan Paskah.

Menurut Hanny, Paskah merupakan kebangkitan Tuhan Yesus Kristus. Tujuan dari perayaan ini adalah untuk mengingatkan karya penyelamatan dan membaginya kepada orang lain.

"Tujuan perayaan ini juga untuk mewujudkan kebersamaan dalam iman kepada Yesus Kristus dan terjalinnya komunikasi, solidaritas antara jemaat-jemaat dengan harapan kita semua dapat menjadi agen keselamatan, " ujar Ketua Pemuda GPDI Sulut

Menurut Hanny, setiap orang memiliki caranya masing-masing untk menyambut Paskah. Kota Manado termasuk yang paling antusias dalam menyambut Paskah, suasana Paskah juga saat ini sudah mulai terasa.

"Saat ini saja, kita sudah mulai menemukan salib diberbagai tempat seperti di depan gereja, di depan rumah warga, dan di pinggir jalan. Ukuran dan tampilan salib juga berbeda-beda. Setiap lorong atau gang dihiasi, rumah didekorasi dengan pernak-pernik Paskah seperti dipasangnya lampion berbentuk salib berwarna merah yang dirangkai dari botol air mineral bekas yang dicat warna merah. Pada malam hari lampion-lampion ini akan dinyalakan sehingga memberi nuansa yang indah, " ungkap putra pertama dari Aho awuy

Hanny menjelaskan, setiap umat Kristen mempunyai caranya masing-masing dalam menyambut Paskah. Perayaan dengan berbagai lomba atau kegiatan menghias taman bertemakan Paskah juga tidak dilarang, asalkan tetap pada konteks kekristenan.

"Setiap orang berhak menyambut Paskah, apalagi di Kota Manado suasana Paskah sudah mulai terasa karena jauh sebelum hari raya, masyarakat sudah mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan Paskah, dan itu merupakan satu bentuk reaksi masyarakat yang membuktikan kalau mereka sangat menghargai karya keselamatan, " tutur pria yang sudah 12 tahun melayani

Menurut Hanny, suasana religius dan kebersamaan bisa dirasakan dalam keluarga, jemaat, dan masyarakat pada saat mempersiapkan Paskah, yaitu mereka saling bergotong royong dalam bekerja.

"Ini dapat menjadi hal positif, ketika dalam satu keluarga dan berjemaat kita bisa membangun kebersamaan, dan yang paling utama adalah dapat meningkatkan kreatifitas untuk menciptakan ide-ide baru dalam memberikan hasil karya untuk merayakan Paskah, " ujarnya

Hanny mengaku, saat ini ia dan keluarga sedang disibukkan dengan berbagai persiapan Paskah di gereja yaitu mengurus semua kebutuhan gereja dalam menyambut Paskah nanti.

"Keluarga saya semuanya pendeta, jadi saat ini kami sekeluarga bersama semua jemaat disibukkan dengan berbagai persiapan menyambut perayaan Paskah. Saya juga berharap perayaan ini tidak hanya dilakukan sebagai suatu budaya atau tradisi, tetapi juga harus dimakanai dengan benar, " tutup Hanny. (TribunManado)