Wednesday, 18 April 2012

Wednesday, April 18, 2012
1
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Mohon Doa! Paska Kudeta Militer di Mali, Tokoh Kristen Dipancung, Gereja-gereja Dihancurkan.
BAMAKO (MALI) - Kekerasan kepada umat Kristen di Mali, sebuah negara di bagian Barat Sub Sahara Afrika, kian meningkat setelah kudeta yang dilakukan militer di negara itu.

Seorang pemimpin Kristen dipancung di komunitas Kristen di Gao, sebuah wilayah mayoritas Muslim di timur Mali, berjarak 200 mil dari Timbuktu, pusat pengungsian umat Kristen Mali setelah usaha penetapan hukum Sharia di Mali yang digiatkan kelompok militan Islam Gao, Mali bagian Tenggara.

Diberitakan, sekitar tiga puluhan Gereja di wilayah Gao telah rata dengan tanah sedangkan umat Kristen di wilayah itu diancam akan dipancung jika tidak mengungsi keluar dari Gao dalam waktu yang telah ditentukan.

“Kami telah melarikan diri dari ancaman kematian yang sangat menakutkan oleh kelompok Islam. Mereka telah membuat daftar semua umat Kristen di Timbuktu yang akan dieksekusi dengan dipancung," ujar Timothee Yattara, seorang pemuda Mali lulusan British Bible kepada Assist News Service pada 7 April 2012.

Yattara menceritakan, sejak kudeta militer terjadi, wilayah-wilayah diluar ibukota mengalami gejolak politik dan kemanan, termasuk masalah suplai listrik dan minyak yang disabotase oleh kelompok-kelompok tertentu. Komunikasi ke luar Mali juga dibatasi.

Wilayah Mali utara telah menjadi daerah muslim yang kejam dan menakutkan, umat Kristen di wilayah ini sudah mengungsi sedang lainnya yang sebelumnya bertahan telah dipancung.

Mereka yang mengungsi di Timbuktu, mengharapkan agar dunia internasional dapat memperhatikan mereka, sebab para muslim ini akan menerapkan hukum Sharia di seluruh Mali yang berarti tidak akan ada lagi gereja-gereja di negara itu. (AssistNews)