Saturday, 28 April 2012

Saturday, April 28, 2012
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Mohon Doa! Pendeta Terry Jones akan bakar Quran karena Pemerintah Iran Masih Menahan Pdt Youchef Nadarkhani.
WASHINGTON D.C (AS) -  Kerasnya hati pemerintah Islam Iran yang dengan semena-mena menahan Pendeta Youcef Nadarkhani dan malahan berencana akan menghukum gantung pendeta Injili tersebut, memancing reaksi dari berbagai komunitas Kristen di penjuru dunia. Salah satunya dari seorang pemimpin gereja Injili di Florida, Terry Jones yang terkenal dengan aksi kontroversial, membakar kitab suci Muslim.

Kepada ChristianPost pada Kamis (26/04/2012), Pendeta Jones mengancam akan membakar Quran sebagai bentuk protesnya terhadap pemenjaraan pemerintah Iran atas Pendeta Nadarkhani yang hingga kini nasibnya masih belum tentu.

Pendeta Nadarkhani yang sejak Oktober 2009 dipenjara di Iran karena iman Kristennya, kata Pdt Terry, "mewakili mereka yang telah meninggal dan dihancurkan karena Islam, dan akibat dari ketidak-adanya perhatian dari kita [warga dan pemerintah Amerika Serikat] untuk melakukan sesuatu [yang membantu membebaskan umat yang dianiaya]."

Bersama dengan organisasi yang didirikannya, Stand Up America Now!  ia mengajak para pendukungnya di seluruh dunia agar turut membakar kopian kitab suci Muslim tersebut dan gambar nabi mereka, Muhammad, pada Sabtu (28/04/2012) jam 5 sore nanti waktu Amerika Serikat di depan halaman gereja mereka, Dove World Outreach Centre di Gainesville, Florida.

Dibocorkan, hari Sabtu nanti, ia akan mengadakan ibadah dengan waktu yang lebih lama dari biasanya, sebab ia akan mengkhotbahkan tentang 'penganiayaan Islam selama 1400 tahun terahir kepada umat Kristen, umat tidak beriman, kaum homoseksual dan wanita.'

"Kita sedang berhadapan dengan ketidakadilan yang terus berlangsung dan berlanjut dibawah Islam," kata Pdt Jones.

Menurutnya ancaman pembakaran beberapa buku itu akan 'memaksa'  pemerintah Iran agar membebaskan Pdt Nadarkhani secepatnya, dan menurutnya hal itu juga akan dilakukan di depan kantor Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York. Sedangkan menurut ACLJ, badan bantuan hukum yang mengadvokasi kasus Pdt Nadarkhani menyatakan pada waktu sebelumnya, aksi Pdt Jones tidak akan menolong pembebasan Pdt Nadarkhani dan malah menjadikan Pdt Nadarkhani semakin susah dibebaskan.

Jadi Boomerang
Sayangnya usaha pembakaran kitab milik kaum Muslim ini sering menjadi bumerang untuk umat Kristen di negara-negara mayoritas Islam (termasuk Indonesia), sebab umat Kristen di wilayah-wilayah ini malah dijadikan alasan pembantaian, penghinaan umat Kristen dan pembakaran gedung gereja, akibat pembakaran buku kuning itu.

Sedangkan mayoritas pemerintah negara tersebut lebih memilih menyalahkan Pdt Jones daripada para pelaku penganiaya umat Kristen pasca peristiwa tersebut, jika mengacu kepada 11 September 2010 dan 20 Maret 2011.

Diakuinya, ia sering dihubungi pemimpin pasukan Militer Amerika di Afghanistan, Jenderal John R. Allen, yang memintanya untuk menghentikan aksi kontroversial itu, sebab aksinya dapat mengancam pasukan mereka di Afghanistan dan beberapa negara di Timur Tengah.

Namun, Terry Jones mengungkapkan, yang ia khawatirkan bukanlah para pasukan militer yang terlatih itu yang diserang, namun kepada mereka yang selama ini telah dianiaya dibawah kekuasaan Islam, jutaan umat Kristen, non-Kristen, wanita, kaum homoseksual, dan secara terus menerus telah dilecehkan, diperkosa dan dibunuh, selan juga rumah dan gedung ibadah mereka dirusak dan dibakar. "Inilah yang maksud sebenarnya perjuangan kami."

Sebab selama ini umat Kristen sudah terlalu lama diam dan menonton saudara-saudari mereka dianiaya dengan leluasa, dan hal ini menurutnya adalah salah satu cara mengekspresikan perasaan ketidak adilan itu. (CP/TimPPGI)