Tuesday, 3 April 2012

Tuesday, April 03, 2012
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Pendeta Youcef Nadarkhani Rayakan Ulang Tahun ke 35. WASHINGTON (AS) - Meskipun dipenjara, Pendeta Youcef Nadarkhani, Senin (02/04/2012), dapat melihat dan bercengkrama dengan anaknya yang bungsu yang hari itu berulang tahun.

Kedatangan sang buah hati merupakan hadiah istimewa bagi Nadarkhani juga, yang sebentar lagi akan merayakan ulang tahun ke-35 setelah ditahan selama dua setengah tahun.

"Hal ini bukan hanya untuk membuktikan Pendeta Youcef masih hidup, tetapi merupakan pengingat yang berharga dari apa yang kita perjuangkan - kebebasan untuk ayah yang penuh kasih, suami yang setia, seorang pendeta peduli, dan pengikut setia Kristus," demikian tulis Pusat Hukum dan Keadilan Amerika Serikat (ACLJ) dalam siaran pers.

Nadarkhani ditangkap otoritas Iran pada Oktober 2009 karena memprotes mata pelajaran wajib yang ditetapkan pemerintah. Ia pun akhirnya dituduh murtad dan sejak ditahan hingga kasusnya masuk ke pengadilan, ia sama sekali belum pernah merasakan udara kebebasan.

Masyarakat internasional dengan penuh perhatian mengikuti kasus Nadarkhani, terutama setelah pengadilan menyatakan Nadarkhani akan dieksekusi mati atas perbuatan kemurtadannya. Namun dalam proses jalannya pengadilan, pemerintah mengatakan tidak akan menghukum mati Nadarkhani.

Tidak lama dari pernyataan pemerintah tersebut, masyarakat internasional justru dikagetkan dengan beredarnya gambar-gambar palsu di internet yang memperlihatkan Nadarkhani digantung. ACLJ yang memantau kasus Nadarkhani dari sejak awal tidak mempercayai berita bohong tersebut. Hanya mereka yakin perintah eksekusi itu ada, tetapi belum dilaksanakan.

Sejauh ini, Brasil, Meksiko, Amerika Serikat, dan Uni Eropa, merupakan negara-negara yang telah secara terbuka menuntut pembebasan Nadarkhani.

Sementara itu, sang istri, Fatema Pasindedih dan dua putra mereka, Daniel (9 tahun) dan Yoel (7 tahun) menyatakan akan tetap setia menunggu sampai kapan pun juga kebebasan Youcef Nadarkhani - suami dan ayah tercinta mereka - dari penjara.

Tidak ada seorang pun yang menginginkan merayakan kebahagiaan dengan keluarga terdekat di lembaga pemasyarakatan atau pun sel tahanan, tetapi jika ini yang terjadi, mari tetaplah bersukacita. Jangan sesali atau bersedih hati atas keadaan sekitar yang kurang menyenangkan tersebut. Justru naikkanlah ucapkanlah syukur bersama kepada Tuhan karena DIA memberi kesempatan bagi Anda berkumpul bersama secara utuh.

Sebuah pepatah berbunyi, “Di setiap situasi yang buruk, pasti ada hal baik yang bisa ditemukan. Oleh sebab itu, tetaplah memuji Tuhan karena kebaikan-Nya tetap sungguh nyata di dalam kehidupan kita.” (ChristianPost/Jawaban)