Tuesday 3 April 2012

Tuesday, April 03, 2012
2
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Separuh Muslim Radikal di Afrika Sub-Sahara memilih Memikul Salib Kristus. WASHINGTON DC (AS) - Bagi beberapa orang, kabar baik tentang berpalingnya separuh penghuni Masjid dari kelompok radikal di beberapa negara wilayah Afrika Sub Sahara kepada terang Kristus, adalah sesuatu yang mustahil terjadi. Namun demikan, kabar ini benar-benar terjadi.

Seperti diberitakan ChristianPost, pada Senin (26/03/2012), Jerry Trousdale, direktur utama dari International Ministries for City Team, dalam bukunya ‘MIRACULOUS MOVEMENTS’ mencatat sekitar separuh populasi muslim radikal di wilayah Afrika Sub Sahara mengalami perubahan hati dan iman sehingga memandang dan mengakui Yesus Kristus sebagai Tuhan dan juru selamat umat manusia.

“Kami telah melayani selama tujuh tahun di Afrika. Sekitar 81 kelompok suku di Afrika, 50 persennya adalah Muslim.” Dijelaskan dari 50 persen suku beragama Muslim, 45 persennya adalah suku Muslim dengan persentase mencapai 100 persen. “Sehingga kita sedang menghadapi sebuah wilayah Islam yang kuat. Mereka adalah orang-orang yang memeluk Islam sejak seratus tahun yang lalu, lainnya sekitar ratusan tahun lebih” lanjutnya.

Dibeberkan, sekitar 50 persen atau sekurangnya 200.000 Muslim telah datang dan memikul salib Kristus. Malahan sebagian besar dari mereka merupakan mantan Islam radikal dan fundamentalis yang telah membantai ribuan suku tetangga mereka yang beragama Kristen.

“Para mantan sheikh, imam dan pemimpin militan Islam [yang telah menjadi pengikut Kristus] membentuk sekitar 20 persen dari pemimpin Kristen baru di wilayah-wilayah Muslim,” ujarnya.

Termasuk juga berbagai ribuan masjid yang diubah menjadi gedung gereja karena semua warganya telah menjadi Kristen. Sebab kini para pemimpin Kristen - mantan muslim radikal sendirilah yang bergerak dan mendirikan puluhan jemaat Kristen baru di wilayah tersebut.

Fokus Pemuridan
Dalam buku ini, Trousdale juga menuturkan ratusan kisah menakjubkan, menyentuh hati dan menginspirasi dari para mantan muslim ini.

Dikisahkan, para mantan Muslim ini sendiri mengakui telah mengalami mujizat, kesadaran dan penglihatan rohani dari Kristus. Diakui mereka, mereka memilik Kristus bukan karena paksaan, rayuan ataupun ‘tawaran sesaat’ seperti yang sering dituduhkan para pembenci Kristus.

Dibeberkan pula, pemenangan ratusan ribu mantan muslim yang menjadi saksi Kristus ini bukan karena pemberian fisik. Tetapi dengan proses pemuridan, setelah mereka sendiri yang mengakui ingin mengikut Kristus dan menjadi saksi akan kasih Kristus serta menelaah firman Tuhan setiap waktu melalui Alkitab.

Trousdale memberikan kunci atas pemenangan para muslim ini dengan menyatakan, bahwa para pelayan dalam penginjilan janganlah berharap dapat mengabarkan kasih Kristus jika mereka berfokus pada pemberian fisik semata.

“Terlalu sering, pelayanan yang berfokus pada pekabaran Injil secara massal. Dengan membuat aksi secukupnya mereka berharap dapat membuka ‘jala’ dan mendapatkan sebanyak mungkin persentasi ‘ikan’ yang melompat kedalam ‘kapal, [termasuk] dengan mengurangi nilai Injil, mereka mengharapkan kepada pertobatan daripada pemuridan, dengan harapan mereka sendiri yang akan dewasa [dalam Kristus]dan kurang memperhatikan perintah terakhir Yesus yakni, ‘jadikan semua bangsa murid-Ku... dan ajarlah mereka untuk melakukan segala sesuatu yang telah Ku perintahkan kepada mu’ (Matius 28:19-20),” tandasnya. (CP/TimPPGI)