
"Kami sampaikan kepada Gubernur Papua untuk follow-up pertemuan selanjutnya, dimana presiden sudah perintahkan kepada wakil Presiden untuk follow-up pertemuan dialog empat mata antara Gereja-gereja Papua dan pemerintah pusat," ujar Pdt Lipiyus Biniluk kepada wartawan pada 18 April 2012.
Dijelaskan pertemuan Dialog Jakarta-Papua telah dilakukan pada 1 Februari 2012 adalah langkah awal menyelesaikan permasalahan yang ada di Papua, Sehingga untuk menuntaskannya harus dilakukan pertemuan lanjutan yang masih dalam penentuan.
Diakui Pdt Biniluk, Samsul Arif Rivai mempunyai peran dalam berjalannya dialog antara PGGP dan Presiden SBY pada tanggal 1 Februari lalu, sehingga melalui pertemuan itu, ia menyampaikan ucapan terima kasih.
"Gubernur Papua telah memfasilitasi kami untuk melakukan perjalanan itu sehingga kami sampaikan terimakasih," ujarnya.
Menurutnya dialog ini dilakukan karena adanya tuntutan sebagai masyarakat yang tidak puas dengan otonomi khusus (otsus) Papua dan menganggap otsus telah gagal memberdayakan orang asli Papua.
Sehingga diharapkan dialog tersebut dapat memberikan masukkan dan rumusan pikiran yang mempengaruhi kebijakan yang dapat membenahi berbagai masalah yang terjadi di Papua. (TimPPGI)