Tuesday 8 May 2012

Tuesday, May 08, 2012
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Patriakh Kirill Gundyaev adakan Ibadah Setelah Upacara Pengambilan Sumpah Vladimir Putin menjadi Presiden Rusia.
MOSCOW (RUSIA) - Peran gereja-gereja Kristen di Russia terutama Gereja Orthodoks di Rusia terhadap arah kehidupan negara terbesar di dunia itu, sangatlah kuat.

Pada hari Senin (07/05/2012) usai mengikuti pengambilan sumpah menjadi Presiden Rusia di Aula Utama Istana Kremlin di Moscow, Presiden Vladimir Putin bersama para pejabat menuju ke Katedral Kremlin guna menghadiri ibadah syukur inagurasi Presiden Putin.

Ibadah khusus itu dipimpin oleh pemimpin tertinggi Gereja Orthodoks Rusia, Patriakh Kiril Gundyaev.

Patriakh menyatakan kepemimpinan Presiden Putin akan menjadi tanda bahwa Rusia akan bergerak maju menuju kemakmuran dan kedamaian.

Dalam ibadah yang dihadiri oleh sekitar 30an orang negarawan, pejabat pemerintahan dan para pemimpin gereja-gereja di Rusia ini, Presiden Putin meminta dukungan dari gereja selama pemerintahannya. Dan meminta gereja turut membantu menyerukan persatuan Rusia.

Penjaga Rusia
Sebelumnya pada Minggu (06/05/2102), Presiden Putin bersama Patriakh Kirill menghadiri sebuah prosesi gerejawi.

Prosesi yang dihadiri ratusan ribu umat Kristen Orthodoks ini dilaksanakan guna mengembalikan patung 'Iveron' Bunda Tuhan, sebuah  patung tua yang disucikan oleh umat Orthodoks Rusia, dari Museum Sejarah Negara di Moskow ke Gedung Novodevichy, di pusat Gereja Orthodoks Russia.

Dalam sambutannya Presiden Putin memuji peran besar Gereja-gereja Russia terhadap masyarakat dan budaya Rusia dan berharap gereja selalu menjaga dan menyertai  perjalanan negara yang pernah dijajah oleh paham Komunis yang membantai umat Kristen dan membakar gereja secara besar-besaran.

Patung Bunda Iveron adalah patung buatan Kaisar Alexey Romanov di Gunung Athos, Yunani pada tahun 1648. Patung itu kemudian diambil oleh rezim pemerintah Bolshevik yang komunis dan atheis pada 1922, setelah itu patung tersebut ditaruh di Museum Nasional. (RiaNovosti/Vesti/TimPPGI)