Thursday, 28 June 2012

Thursday, June 28, 2012
1
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Mohon Doa! Giatkan Islamisasi, Pemerintah Sudan Halalkan Penghancuran Gedung Gereja.
KHARTOUM (SUDAN) – Pasca merdekanya warga Sudan Selatan dari Sudan pada Juli 2011 lalu, kebencian pemerintah Sudan yang dikuasai Muslim keturunan Arab semakin besar terhadap etnis Afrika dan umat Kristen.

Mereka pun melaksanakan serangkaian pembantaian terhadap etnis Afrika, baik muslim maupun Kristen di wilayah mereka dengan menyerukan perang suci mereka terhadap ‘kaum kafir’.

Alhasil, sejak 9 April 2012, sehari setelah ultimatum ‘pengusiran resmi’ umat Kristen dari Sudan, ratusan umat Kristen yang berada di Sudan menjadi sasaran utama pembunuhan, khususnya mereka yang berasal dari Sudan Selatan, Sedangkan umat Kristen dari Eritrea, Ethiophia dan beberapa negara lainnya telah lebih awal mengungsi.

Selain itu belasan gedung gereja di Khartoum, yang merupakan satu-satunya daerah di Sudan yang memiliki gereja turut mendapat imbasnya, sebab secara langsung pemerintah Sudan telah mengeluarkan peraturan resmi yang menghalalkan siapa saja untuk menghancurkan tempat-tempat yang digunakan ‘kaum kafir’ dan mengembalikannya kepada islam.

Beberapa gedung gereja besar milik umat Kristen yang tersisa di kota itu yakni Gereja Katolik di Al-Jiraif, Gereja Anglikan St John di Haj Yousif dan Gereja Injili Presbyterian di pusat kota Khartoum dibakar dan dihancurkan hingga rata dengan tanah, sisanya mengalami nasib yang serupa.

Sedangkan beberapa gedung gereja lainnya yang dianggap berharga oleh pemerintah Sdan dibiarkan berdiri tanpa diperbolehkan untuk dikunjungi oleh umat Kristen dan warga Sudan Selatan

Compass Direct memberitakan, ratusan umat Kristen yang masih tertahan di Khartoum hingga akhir Mei lalu mendapat perlindungan dari beberapa pemerintah Sudan setelah mendapat jaminan keuangan dari pemerintah Sudan Selatan dan para pemimpin gereja.

Sedangkan terkait penghancuran gedung gereja secara sepihak oleh pemerintah Sudan, para pemimpin gereja dari Dewan Gereja-gereja Sedunia (WCC) dan Konferensi Gereja-gereja Se-Afrika (AACC) menyatakan kesedihan dan mengutuknya.

“Penghancuran gedung-gedung gereja di Sudan, terutama di Khartoum merupakan rangkaian serangan yang telah diperhitungkan terhadap komunitas minoritas dan umat Kristen secara khusus,” tulis pernyataan bersama WCC dan AACC seperti diberitakan Christian Today pada Selasa (26/06/2012).

Dalam pernyataan bersamanya, Sekjen WCC, Pdt Olav Fykse Tveit dan Sekjen AACC, Pdt Dr Andre Karamaga juga memperingatkan, umat Kristen asli Arab di Sudan akan menjadi sasaran berikutnya ‘perang suci’ muslim di negara itu, sehingga ia mengajak semua umat Kristen agar mendoakan saudara seiman di Sudan agar dapat bertahan melalui tekanan yang besar ini.

Hal ini diutarakan sebab jemaat Kristen Arab yang masih berada di Khartoum, tetap melakukan peribadatan walaupun dihantui oleh kedatangan kelompok muslim yang menarik pajak jizya.

“Kami sekali lagi menyesal, terpisah dari retorika berulang-ulang tentang kebebasan beragama dan perlindungan terhadap minoritas di Republik Sudan, kebijakan pemerintah nampaknya mengarah kepada ancaman dan diskriminasi terhadap umat Kristen di Khartoum,” ucap Pdt Tveit.

“Dengan melindungi fundamentalis beragama yang menghancur leburkan dan membuat kerusakan terhadap warga sipil tak berdosa, Republik Sudan telah melemahkan dasar-dasar [negara tersebut] yang berlandas pada masyarakat yang multi-agama,” tandas mereka. (CD/AP/ChristianToday/TimPPGI)