Friday 29 June 2012

Friday, June 29, 2012
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Mohon Doa! Pemerintah Vietnam Hancurkan Dua Gedung Gereja Milik Etnis Hmong.
HANOI (VIETNAM) – Dalam sebulan ini, Pemerintah Distrik Mong Cha, Provinsi Dien Bien, di Vietnam bagian utara menghancurkan dua gedung gereja dari etnis minoritas Hmong yang mayoritas merupakan Kristen, dan mengancam akan menghancurkan gedung gereja yang ketiga.

Dua gedung gereja yang dihancurkan yakni, Gedung Gereja Ho He, yang dibangun oleh Vietnam Good News Mission (VGNM) pada April 2012, dihancurkan pada 17 Juni 2012 lalu. Gedung Gereja Phan Ho yang didirikan oleh Gereja Injili di Vietnam (ECV), dihancurkan pada 13 Juni 2012. Sedang gedung gereja ketiga yang terancam akan dihancurkan adalah gedung Gereja Cong, milik  VGNM.

Kedua gereja tersebut lapor Christian Telegraph, masing-masing memiliki 500 hingga 600 anggota jemaat. Diawali dari gereja rumah, jemaat melihat pertumbuhan iman umat yang semakin pesat, sehingga masyarakat Hmong pung dengan swadaya mendirikan rumah ibadah sederhana yang terbuat dari kayu dan papan.

Merasa terancam dengan peningkatan umat Kristen di negara tersebut, dengan mengatasnamakan peraturan, aparat keamanan dan pemerintah pun mulai melakukan penyergapan terhadap umat yang mengadakan ibadah Minggu di gedung gereja yang belum terdaftar. Dengan sasaran utamanya terhadap umat Kristen dari suku Hmong yang berada di wilayah Pegunungan Barat Laut Vietnam.

Sebelumnya pemerintah Vietnam melalui Perdana Menterinya telah berjanji untuk menjamin kebebasan beribadah umat Kristen dengan membuat peraturan baru pada tahun 2004 dan 2005 terkait pendaftaran dan perijinan gereja.

Sembilan dari dua puluh organinasi Gereja Protestan dinegara itu akhirnya diakui oleh negara, itupun setelah menyelesaikan berbagai persyaratan yang berat dalam jangka waktu pengurusan hampir dua tahun. Sedang sisanya masih dianggap illegal.

Para pemimpin Kristen menyatakan telah mencoba mendaftarkan semua denominasi gereja di negara itu, namun usaha mereka  tersebut hanya berhasil memberikan ijin mendirikan gereja dan beribadah pada sekitar 5 persen saja. Alhasil, ribuan jemaat yang dibawahi denominasi yang belum diakui tersebut sering dijadikan sasaran diskriminasi dan penganiayaan. (ChristianTelegraph/OD/Persecution/TimPPGI)