Saturday 30 June 2012

Saturday, June 30, 2012
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Puting Beliung Hantam Sarulla 112 Rumah & 2 Gereja Rusak.
TARUTUNG (SUMUT) - Angin puting beliung menghantam Kelurahan Sarulla, Desa Parsaoran Samosir Desa Nahornop Marsada Kecamatan Pahae Jae Kabupaten Tapanuli Utara, Jumat (22/06/2012) sekitar pukul 14.37 WIB. 112 rumah warga dan 2 bangunan gereja mengalami kerusakan.

Informasi yang dihimpun METRO sesaat setelah kejadian dari Camat Pahae Jae Elianto Sitompul menyebut, total kerugian pasca kerusakan yang disebabkan angin puting beliung yang disertai hujan deras itu mencapai ratusan juta rupiah. ”Kalau dari data yang kita peroleh saat ini, kita taksir kerugian mencapai ratusan juta rupiah,” ujar Elianto.

Ia menjelaskan, pasca kejadian, tidak ada korban jiwa. Bahkan, warga di Kelurahan Sarulla Desa Parsaoran Samosir dan Desa Nahornop Marsada tetap tenang berada di rumah masing-masing. ”Kejadian puting beliung tadi tidak ada korban jiwa. Masyarakat juga tenang di rumah masing-masing. Upaya perbaikan rumah masing-masing yang rusak juga sebagian sudah dilakukan warga saat ini,” paparnya.

Ditambahkan, pihaknya bekerja sama dengan aparat Dan Ramil Sarulla dan Polsek Pahae Jae sudah langsung turun ke lokasi rumah warga yang rusak untuk membantu proses perbaikan. ”Kita sudah tinjau semua rumah warga yang rusak, termasuk dua bangunan rumah ibadah. Kita bekerjasama dengan aparat polsek dan koramil,” imbuhnya.

Ditambahkannya, puting beliung yang melanda Kelurahan Sarulla dan dua desa lainnya itu, juga mengakibatkan dua pohon besar tumbang ke Jalan Lintas Sumatera (jalinsum) di Kelurahan Sarulla. Akibatnya, arus lalu lintas dari arah Kota Tarutung menuju Sipirok Tapanuli Selatan sempat mengalami kemacetan. “Dua pohon yang tumbang ke badan jalan itu memang sempat membuat macet arus lalu lintas. Tapi, kayu yang tumbang itu dapat segera kita bersihkan karena kebetulan ada warga pemilik chainsaw di dekat lokasi pohon tumbang. Jadi, dapat segera kita atasi kemacetan lalu lintas,” ungkap Elianto.

Sementara itu, sejumlah warga yang rumahnya mengalami kerusakan kepada METRO mengatakan, sesaat sebelum angin puting beliung datang. Hujan deras melanda daerah itu. ”Awalnya tadi hujan turun sangat deras disertai petir yang kuat. Kemudian, tak lama berselang tiba-tiba angin kencang dan memporak porandakan atap rumah kami,” ungkap salah satu warga kelurahan Sarulla M Roy Siregar.

Ia menuturkan, saat angin puting beliung menghantam rumah, sejumlah warga sempat panik. ”Warga yang dominan ada di dalam rumah saat kejadian sempat panik dan keluar rumah. Karena khawatir atap rumah masing-masing rubuh. Bahkan ada satu pohon tumbang menimpa rumah Pak Elsa Aritonang dan pak Siburian. Untungnya semua keluarga tidak apa-apa,” paparnya.

Terkait kemacetan arus lalu lintas setelah dua pohon besar tumbang ke tengah jalan, Roy menyebut, kemacetan arus alu lintas sempat terjadi hampir tiga jam.
”Macet tadi sempat terjadi sekitar 3 jam. Tapi, kemacetan langsung bisa diatasi. Karena warga yang memiliki chainsaw langsung memotong kayu dipandu Kapolsek Sarulla serta Danramil Pahae Jae,” tuturnya.

Dua rumah ibadah yang turut mengalami kerusakan atap masing-masing, Gereja GKPI Sarulla dan Gereja HKBP Parsaoran Samosir. Data terakhir yang diperoleh METRO dari Camat Sarulla Elianto Sitompul, bangunan rumah yang rusak 94 di Kelurahan Sarulla, 9 rumah di Desa Nahornop Marsada, dan 11 rumah di Desa Parsaoran Samosir.

Pasca musibah putting beliung tersebut, arus listrik di Kelurahan Sarulla dan sekitarnya padam dari pukul 14.37 WIB hingga pukul 18.30 WIB. (MetroSiantar)