Saturday 7 July 2012

Saturday, July 07, 2012
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Dewan Gereja-gereja Sedunia (WCC) Berduka Untuk Wafatnya José Míguez Bonino, Teolog Pembebasan asal Argentina.
BUENOS AIRES (ARGENTINA) - Baru-baru ini Dewan Gereja-gereja Sedunia (DGD/WCC) memberitakan kematian (01/07/2012) seorang teolog Pembebasan, José Míguez Bonino, dari Argentina. 


Sekretaris Jenderal DGD, Rev. Dr Olav Fykse Tveit, mengatakan: "Kami memberi hormat berbela sungkawa atas wafatnya seorang yang memberi inspirasi dan dampak besar bagi DGD. Bagi saya pribadi, Miguez telah memberi pengaruh signifikan pada perjalanan ekumenis dan posisi teologis ekumenis saya sendiri." Pada usia 88 tahun, Miguez telah meninggalkan kita.

Miguez, seorang pendeta Metodis dari Argentina, bekerja tanpa lelah untuk gerakan ekumenis, HAM dan perubahan sosial. Kontribusinya terhadap teologi pembebasan memiliki dampak yang kuat di Amerika Latin dan di luar Amerika Latin.

Miguez melayani sebagai presiden WCC dari 1975 dan 1983, dan merupakan salah satu editor dari Kamus Gerakan Ekumenis.

Lahir pada 5 Maret 1924 di kota Santa Fe, Míguez memperoleh gelar doktor dalam teologi pada 1959 dari Union Theological Seminary di New York. Dia adalah seorang profesor dan direktur Instituto Superior de Estudios Evangélico Teológicos (ISEDET).

Dalam pesan peringatan, Tveit menyatakan bahwa Míguez memiliki "tempat yang sangat khusus dalam pekerjaan mengintegrasikan teologi kontekstual dan teologi pembebasan ke teologi ekumenis, dan untuk koherensi dan integritas WCC."

Míguez adalah satu-satunya seorang Protestan Amerika Latin yang diundang sebagai pengamat dalam Konsili Vatikan II, di mana ia telah bertemu secara pribadi dengan Paus Yohanes XXIII dan penggantinya Paus Paulus VI. Dia juga diundang sebagai pengamat pada Konferensi Episkopal Amerika Latin Kedua di Medellín, Kolombia, pada 1968.

Kontribusi Míguez Terhadap Ekumenisme
Míguez menulis beberapa buku, yaitu: Doing Theology in a Revolutionary Situation (1975), Toward a Christian Political Ethics (1983), dan Faces of Latin American Protestantism (1997). Refleksi teologisnya ditampilkan dalam berbagai publikasi dan jurnal. Karyanya telah diterjemahkan ke berbagai bahasa dan tetap menjadi bagian dari kurikulum untuk beberapa seminari dan universitas, termasuk baik Protestan maupun Katolik.

Sebagai seorang teolog, Míguez membuat kontribusi yang signifikan terhadap tradisi gereja-gereja Protestan, Reformed, dan Injili di Amerika Latin. Namun keterlibatan ekumenisnya memiliki jangkauan yang lebih luas di masyarakat Methodist yang ia milik. Karyanya untuk dialog mempromosikan keadilan sosial dan dia memperoleh pujian khusus.

Melalui karya akademisnya, Míguez melakukan pembacaan yang komprehensif dari realitas Amerika Latin, dan ia menggabungkan ide-ide berani dengan cara yang ramah. Berbicara tentang bagaimana Míguez mengilhami banyak, Dr Walter Altmann, moderator WCC berkata, "Míguez Bonino memberi inspirasi bagi seluruh generasi para hamba Tuhan, teolog, dan kaum ecumenis di seluruh Amerika Latin dan di luar Amerika Latin."

"Míguez mampu menggabungkan antara penelitian teologis dan spiritualitas, serta komitmen sosial dan saksi Injil. Sikap teologisnya dan kepekaannya terhadap kepercayaan dan keyakinan orang lain itu lebih dihormati di semua keluarga konfesional. Warisannya akan terus menginspirasi kita," kata Altmann.

Míguez menikah dengan Naomi Nieuwenhuize dan memiliki tiga anak. (PGI)