Saturday, 7 July 2012

Saturday, July 07, 2012
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Gereja Methodis Minta Pemerintah Inggris Hentikan Penggunaan Pesawat Tanpa Awak.
LONDON (INGGRIS) - Gereja Methodis yang mengadakan konferensi Tahunan di Plymouth, Inggris berdebat mengenai tindakan pemerintah Inggris bersama sekutunya yang menyerang tersangka teroris di utara Pakistan  dengan pesawat tanpa awak (drone) dan menyebabkan ribuan orang tewas sejak 2004. Pada akhirnya mereka sepakat untuk meminta pemerintah menghentikan tindakan yang dianggap kejam tersebut.

“Angka akurat mereka yang tewas sulit diperoleh, tetapi diperkirakan antara 1,717 dan 2,680 sejak 2004,” demikian laporan yang dikutip oleh ChristianToday.com (05/07/2012).

“Bahkan lebih sulit lagi menentukan proporsi orang yang tewas, apakah militant, teroris atau warga sipil.”

Penyerangan menggunakan pesawat tanpa awak adalah strategi untuk menurunkan resiko tewasnya tentara. Namun tindakan pemerintah Inggris beserta sekutunya yang langsung menyerang dengan tujuan langsung menewaskan targetnya dianggap Gereja Methodis sebagai sesuatu yang tak jauh beda dengan yang dilakukan para teroris, karena menjatuhkan hukuman tanpa proses hukum sebagaimana seharusnya.

Pernyataan Gereja Methodis tersebut mendapat dukungan dari United Reformed Chuch (URC) dan Babtist Union of Great Britain (BUGD). Mereka memandang permasalahan tindakan bangsa-bangsa dari dunia barat yang menyerang dengan membabi-buta pasca kejadian 11 September  berhubungan dengan isu etika dan harus segera dihentikan.

Perang selalu menimbulkan kesedihan mendalam karena banyak orang yang berdosa juga terkena dampaknya, bahkan tidak jarang orang sipil juga tewas. Untuk itu, tindakan Gereja Methodis yang bersuara agar perang ini segera dihentikan patut didukung, namun tentunya juga kewaspadaan terhadap serangan ekstrimis dan terorisme jangan melemah. (Jawaban)