Monday 23 July 2012

Monday, July 23, 2012
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Forum Komunikasi Kerukunan Gereja-gereja Sumatera Utara (FKKGSU) : Umat Kristen Harus Hargai Muslim yang Berpuasa.
DOLOK SANGGUL (SUMUT). Ketua Umum Forum Komunikasi Kerukunan Gereja-gereja Sumatera Utara (FKKGSU), Pdt WTP Simarmata menyatakan, umat Kristiani harus menciptakan suasana kondusif selama berlangsungnya ibadah puasa.

Selain itu, katanya kepada Analisa, Jumat (20/07/2012), seluruh gereja dan jemaatnya juga harus menghargai berbagai kewajiban-kewajiban yang harus dijalankan oleh umat muslim. Sehingga kerukunan dan warna kebinekaan bangsa tetap terjaga dan terus sertata dengan baik.

"Semua pihak di luar muslim memang harus ikut serta memahami ini. Namun secara khusus umat Kristiani harus menyadari bahwa toleransi bukan hanya sebatas memahami melainkan juga harus ikut mengambil peran guna mendukung jalannya ibadah puasa," terangnya.

Mantan Ketua Umum PGI Sumut tersebut menambahkan, umat Kristen menghormati dalam arti memahami apa-apa saja yang harus dijaga dari prilaku selama berlangsungnya ibadah puasa. Sebab sangat banyak yang dilakukan oleh masyarakat muslim selama puasa, di antaranya menahan diri dari berbagai godaan serta menahan hawa nafsu.

"Masyarakat Kristiani kita harapkan memaklumi ini. Sebab menghargai bukan sekadar saja, tetapi juga ikut serta mendukung suksesnya ibadah puasa yang dilakukan oleh saudara-saudara kita yang muslim," katanya.

Pendeta yang pernah menjabat sebagai Sekjen HKBP tersebut menjelaskan, pelaksanaan ibadah masing-masing keyakinan sudah memiliki bentuk sesuai konsep theologisnya sendiri. Karena itu perbedaan keyakinan harus dijadikan sebagai warna dalam memperindah bingkai NKRI sebagai Negara yang dihuni masyarakat yang toleran.

"Atas nama FKKGSU kami mengucapakan selamat menjalankan ibadah puasa bagi saudara-saudara kami yang muslim," katanya.

Di Dolok Sanggul, Sekum Badan Koordinasi Antara Gereja (BKAG) Humbahas Pdt Irvan Hutasoit meminta masyarakat menyadari, dalam ajaran Kristen penghargaan terhadap perbedaan adalah bagian dari iman.

Selain itu masyarakat Nasrani juga harus mengetahui, selama berlangsungnya puasa yang dilakukan oleh umat muslim bukanlah sekadar menjauhkan diri dari keinginan manusiawi tetapi juga dari keinginan duniawi.

"Saya yakin, ikatan silaturahmi yang sudah tertata oleh adat akan turut serta menjaga kerukunan ini. Sebab budaya kita sudah mengajarkan toleransi sejak dulunya," katanya.

Secara khusus kepada Pemkab Humbahas, Irvan berharap agar melakukan penertiban terhadap tempat-tempat hiburan terlebih selama berlangsungnya bulan Ramadan. Meskipun masyarakat muslim merupakan komunitas minoritas di Humbahas namun harus dipahami bersama bahwa menjalankan ibadah bukanlah tergantung besar atau kecilnya komunitas. Melainkan bagaimana ajaran dalam masing-masing keyakinan.

"Jika tidak bisa dihentikan selama puasa, setidaknya selama berlangsungnya Salat Taraweh seluruh tempat hiburan tidak boleh beroperasi," katanya. (HarianSumut)