Tuesday 3 July 2012

Tuesday, July 03, 2012
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Jurnalis Kristiani Harus Berikan Informasi Solutif dan Mencerahkan.
JAKARTA - Jurnalis kini banyak sekali tersebar baik di pusat maupun daerah namun sangat disayangkan jurnalis tak sekuat dengan idialismenya dulu kokoh, tanpa membela siapa yang membayar tetapi tetap maju memberikan informasi yang dapat mencerahkan khalayak.

Menurut Leo Batubara Wakil Ketua Dewan Pers namanya jurnalistik Kristiani reformasinya harus Kristen. Seperti pengikut Kristus, Dia rela mati disalip, kita tak perlu mati tetapi harus berprilaku yang baik dengan memberikan fakta dan kebenaran bagi masyarakat luas.

“Tugas wartawan hanya menyapaikan fakta dan kebenaran, informasi yang mencari solusi dan mencerahkannya, serta mengontrol kekuasaan. Sebagai wartawan mereka hanya menjadi tapak tangan kebenaran. Mengikuti ajaran Kristus, berkorban mrenjadi Garam,” Tegas Leo di acara ulang tahun Persekutuan Oikumene Jurnalis Kristiani Indonesia (Projustisia) di Gedung lembaga Alkitab Indonesia (LAI), Jakarta Pusat, Jumat (29/06/12).

lebih lanjut ia mejelaskan, di plosok daerah wartawan sudah mulai banyak, namun citranya tercoreng akibat makin maraknya orang berlebelkan wartawan yang memeras membuat resah masyarakat. Jurnalis Kristen harus tetap menjaga dan belajar dari murid-murid  Kristus.

“1000 media cetak, 2000 radio dan 500 stasiun tv, banyak wartawan amplop. Di daerah makin banyak wartawan memeras dan menakut-nakutin tak seperti murid-murid Yesus,” katanya.

Leo menghimbau kepada awak media Kristiani harus berani melawan, membawa maju negara Indonesia. Semoga harapan perjalanan jurnalis harus menjadi pelopor perjuangan wartawan senior lainnya.

“35000 wartawan baik cetak, elooktronik, online, harus mencerahkan seperti apa yang telah di buat Jurnalis Kristiani sehingga menjadi penerang seperti Yohanes, dan Mateus,” lanjut Leo. (Reformata)