Laporan yang berjudul "Tell My Mother I Miss Her", yang dipublikasikan oleh Christian Solidarity International (CSI) pada awal Juli 2012 lalu mengungkapkan, "Puluhan kasus penculikan wanita paruh baya dan gadis-gadis Kristen Koptik, mereka diculik kemudian dipaksa untuk menikah dengan pria muslim."
Para wanita ini dipaksa menginggalkan imannya dan menjadi muslim dengan cara-cara keji yakni dengan ancaman yang disertai penganiayaan dan pelecehan seksual.
Ini menguatkan laporan sebelumnya yang dipublikasikan CSI pada tahun 2009 dengan judul "The Disappearance, Forced Conversion and Forced Marriages of Coptic Christian Women in Egypt."
Laporan itu ditulis oleh Michele Clark, professor di Universitas George Washiongton dan Nadia Ghaly, seorang aktivis wanita yang berfokus pada hak asasi wanita di Mesir.
Penelitian ini dilaksanakan di Mesir selama perubahan politik pada November 2011 lalu. Selama periode itu warga Mesir mengalami peningkatan kekerasan yang dilakukan Ikwanul Muslimin dan kaum fundamental Islam lainnya.
"Penculikan dan pemurtadan para gadis Koptik ke Islam bukan saja akibat pananoid dan sikap rasisme terhadap Kristen Koptik, tetapi juga akibat proses perencanaan dari organisasi-organisasi di Mesir yang mendapat pasokan dana dari Arab dan negara Islam fundamentalis lainnya..." ujar Magdy Khalid, seorang aktivis dari Forum Kebebasan Timur Tengah, menanggapi laporan tersebut. (CSI/ChristianPost/TimPPGI)
