Saturday 21 July 2012

Saturday, July 21, 2012
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Mohon Doa! Open Doors Ajak Umat Kristen di Seluruh Dunia Saling Mendoakan Selama Bulan Ramadan.
SACRAMENTO (AS) - Bulan Ramadan sebagai bulan para muslim mengkhususkan diri dengan tugas mereka dalam aturan-aturan Islam, yakni berpuasa selama siang hari, lebih banyak berdoa dan meningkatkan usaha berbagi kepada fakir miskin. Ternyata juga memiliki peluang besar untuk menganiaya umat Kristen.

Sehingga untuk menyambut bulan Ramadan yang memiliki resiko tinggi peningkatan penganiayaan umat Kristen terutama di 9 negara  yang masuk 10 besar Negara Penganiaya Umat Kristen pada tahun 2012 yakni Afghanistan (2), Arab Saudi (3), Somalia (4), Iran (5), Maladewa (6), Uzbekistan (7), Yaman (8), Irak (9) dan Pakistan (10); Open Doors, sebuah organisasi pemantau penganiayaan terhadap umat Kristen, membuat daftar doa dan puasa selama sebulan ini, berjudul "30 Days of Prayer for the Muslim World."

 "Dibulan-bulan yang lain, Umat Kristen [dinegara-negara Islam] dapat bergabung dengan masyarakat seperti yang lainnya. Namun ketika umat Kristen makan dan minum selama siang hari [dalam Ramadan], hal ini akan menjadi alasan yang mudah untuk menganiaya umat Kristen oleh para warga yang berada disekitar mereka," jelas Carl Moeller, Presiden dan CEO Open Doors, USA, pada Selasa (10/07/2012).

Ini bukan sebuah teori atau kemungkinan belaka, kata Moeller, "Selama bulan Ramadan umat Kristen di negara-negara dominasi muslim, mengalami peningkatan penganiayaan secara merata."

Dari tahun ke tahun, umat Kristen mengalami peningkatan kekerasan selama bulan suci para muslim yang mereka khususkan untuk melayani Tuhan, termasuk dengan menggunakan beberapa ayat dalam Quran yang memerintahan mereka untuk 'lebih suci' daripada 'orang-orang Buku' (Kristen dan Yahudi).

"Kami memantau semua wilayah [mayoritas Islam] guna melihat peningkatan radikalisasi Islam sebagai akibat dari revolusi yang terjadi di dunia Arab. Kami memantau komunitas Kristen di semua wilayah negara yang secara langsung maupun tidak mengalami ancama oleh radikal Islam." tuturnya. (OpenDoors/TimPPGI)