Saturday 14 July 2012

Saturday, July 14, 2012
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Para Uskup se-Regio Gerejawi Nusa Tenggara Evaluasi Kedaulatan Pangan.
KUPANG (NTT) - Para Uskup se-Regio Gerejawi Nusa Tenggara mengevaluasi pelaksanaan kedaulatan pangan umat di wilayah keuskupan masing-masing, yang merupakan target pelaksanaan pertemuan pastoral VIII yang sebelumnya dilaksanakan di Maumere, Kabupaten Sikka, Pulau Flores, NusaTenggara Timur (NTT), Juli 2009.

"Selain sejumlah agenda baru yang akan diangkat, seperti katekese dalam pertemuan pastoral para Uskup di Kupang saat ini, para Uskup juga mengevaluasi kedaulatan pangan sebagai tindak lanjut dari hasil pertemuan pastoral di Maumere pada Juli 2009," kata Ketua Seksi Hubungan Masyarakat Panitia Pertemuan Pastoral IX Regio Nusa Tenggara, RD Louis Monteiro, kepada wartawan di Kupang, Sabtu.

Dia mengatakan, evaluasi tentang kedaulatan pangan tersebut, dimaksudkan untuk melihat sejumlah dampak dari pelaksanaan hasil pertemuan pastoral dimaksud, sehingga bisa menjadi bahan untuk ditindaklanjuti.

Hal yang sama, kata RD Louis, dalam tujuan pertemuan pastoral IX kali ini, juga membahas soal kesadaran bersama tentang pentingnya pembaharauan katekese dalam pelayanan pastoral gereja di berbagai bidang kehidupan, agar pelayanan gereja lebih terarah kepada tugas penyelamatan manusia (cura hominum), dan tidak semata-mata hanya kepada penyelamatan jiwa (cura animarum).

Dia mengatakan, pertemuan pastoral yang merupakan agenda rutin para uskup se-Regio Gerejawi Nusa Tenggara dalam tiga tahun sekali itu, melibatkan delapan uskup yang ada, para imam utusan dari masing-masing keuskupan serta umat di masing-masing wilayah keuskupan.

Dia menyebutkan, delapan keuskupan yang terlibat dalam pertemuan tersebut adalah Keuskupan Agung Kupang, Keuskupan Atambua, Keuskupan Weetebula, Keuskupan Agung Ende, Keuskupan Ruteng, Keuskupan Denpasar, Keuskupan Maumere dan Keuskupan Larantuka.

RD Louis menjelaskan, dalam pertemuan pastoral IX yang akan berlangsung di Kupang dari 16-20 Juli 2012 yang mengangkat tema "Katekese Dalam Pelayanan Pastoral Gereja", didasari oleh tugas utama gereja sebagai pewarta amanah dan perintah Kristus yang terlandasi dalam injil, untuk menjadikan segala bangsa murid Kristus dengan pembatisan dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.

"Perintah Kristus itulah yang telah menjadi dasar pertemuan para Uskup untuk merefleksi tugas gereja sebagai pewarta Injil Tuhan itu," kata RD Louis.

Katekese, menurut dia, sebagai proses pendewasaan iman, seyogyanya dialami dalam satu proses berkelanjutan demi kematangan iman umat.

Tugas mendasar katekese adalah mengantar orang masuk ke dalam kehidupan kristiani dan perutusannya serta membuat umat beriman untuk mengetahui, merenungkan dan merayakan misteri Kristus.

Katekese, lanjut dia, akan membuat orang untuk mengembangkan sikap misioner dan dialog, dan karenannya katekese itu sendiri perlu dilihat sebagai sebuah proses yang terencana dan sistematis yang meliputi pengembangan pengetahuan di bidang kitab suci, liturgi, keluarga, kaum muda, spiritualitas, evangelisasi baru, pendidikan dan sosial ekonomi.

Pengetahuan akan bidang-bidang ini, kata RD Louis, nantinya akan mengubah sikap serta penghayatan iman pribadi maupun kelompok akan misteri Allah dalam kehidupan manusia setiap hari.

Dia menyampaikan dalam pertemuan itu, diharap para Uskup memberikan kontribusi berupa refleksi pastoral tentang katekese dalam berbagai bidang pelayanan pastoral gereja dengan bahasan yang akan ditampilkan oleh masing-masing Uskup dengan bidang keahliannya masing-masing.

Uskup Keuskupan Denpasar Mgr Silvester San Pr, misalnya, kata RD Louis, akan berbicara tentang Katekese dan Kitab Suci, Uskup Keuskupan Larantuka Mgr Frans Kopong Kung Pr tentang Katekese dan Keluarga, Uskup Keuskupan Agung Ende Mgr Vinsensius Sensi Potokota Pr tentang Katekese dan Kaum Muda, dan Uskup Keuskupan Ruteng Mgr Hubertus Leteng Pr membawa materi tentang Katekese dan Spiritualitas.

Sementra Uskup Keuskupan Weetebula Mgr Edmund Woga CSsR berbicara tentang Evangelisasi Baru, Uskup Keuskupan Maumere Mgr Kherubim Pareira SVD tentang Katekese dan Pendidikan, Uskup Keuskupan Agung Kupang Mgr Petrus Turang Pr berbicara tentang Katekese dan Pembangunan Sosial Ekonomi, serta Uskup Keuskupan Atambua Mgr Dominikus Saku Pr akan berbicara tentang Katekese dan Liturgi.

Dari unsur pemerintah masing-masing Pemerintah Nusa Tenggara Timur dan Dirjen Bimas Katolik Kementerian Agama, diharapkan bisa memberikan masukan dari perspektif pemerintah atas pembangunan daerah dan masyarakat di wilayah kepulauan itu sebagai medan konkrit karya katekese gereja di wilayah Nusa Tenggara. (Antara)