
Peresmian gereja yang juga dihadiri tokoh-tokoh dari agama lain ini, menurut Bupati Artha menandakan kerukunan umat beragama di Jembrana sangat baik.
“Juga pembinaan keagaamaan kepada umatnya tentunya harus terus di laksanakan untuk keharmonisan di masyarakat,” ujar Artha.
Wisnu Purwadi selaku Ketua Panitia Pembangunan Gereja St Padre Pio mengaku merasa lega karena akhirnya umat Katolik di Gilimanuk memiliki gereja untuk tempat ibadah. Dia berharap, keberadaan gereja ini bisa menambah kerukunan antar umat beragama, khususnya di Jembrana.
Menurut Purwadi, pembangunan gereja ini di atas lahan seluas 3,7 hektar ini dimulai sejak 15 Januari 2010 lalu, dan menelan biaya sekitar Rp 700 juta. Gereja yang berdekatan dengan museum purbakala ini melayani sebanyak 60 kepala Keluarga Katolik di Gilimanuk. (KoranBaliTribune)