
Di tanggal itu, para peserta secara khusus diundang untuk berdoa dan bertindak bersama-sama mewujudkan perdamaian di masyarakat, bangsa dan dunia.
Doa dari berbagai belahan dunia akan dibagikan melalui cara online, termasuk Facebook dan Twitter. Orang yang tidak aktif pada media-media sosial ini dapat membagikan doa mereka melalui email.
Doa untuk Perdamaian ini mengangkat keseluruhan aspek yang ada di tengah kehidupan masyarakat dan bernegara yakni sosial, ekonomi, ekologi, dan bahkan politik-militer.
Tahun lalu, rantai Doa untuk Perdamaian mengelilingi ke sejumlah negara di dunia yakni dimulai dari Kuba, lalu ke Fiji, setelah itu ke Indonesia, Rwanda, Jerman dan terakhir adalah ke Kanada.
Kegiatan Hari Doa Perdamaian Internasional dimulai sejak 2004 lalu. Acara tersebut diselenggarakan sebagai tindak lanjut dari hasil kesepakatan antara pimpinan Dewan Gereja-Gereja Dunia dengan PBB di tahun itu juga. (Jawaban)