Wednesday 1 August 2012

Wednesday, August 01, 2012
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Kota Ambon Diterjang Banjir, Warga Mengungsi ke Gereja dan Masjid.
AMBON (MALUKU) -  Tingginya intensitas curah hujan di Kota Ambon sejak pekan kemarin mengakibatkan musibah banjir terjadi di Kota Ambon, Rabu (01/08/2012). Banjir terjadi di sejumlah kawasan di Kota Ambon seperti di kawasan Batu Merah, Batu Gajah, Jalan Baru, Ahuru, Mardika Talake, Tantui, Batu Gantung, Waihaong, Soabali, dan sejumlah kawasan lainnya di Kota Ambon.

Banjir yang terjadi sejak pagi ini mengakibatkan ribuan rumah warga di hampir semua kawasan atau mencapai 70 persen wilayah Kota Ambon. Ketinggian air bahkan mencapai leher orang dewasa. Belum ada laporan resmi terkait adanya korban jiwa dalam peristiwa ini, Namun, kerugian akibat musibah ini diperkirakan mencapai miliaran rupiah.

Berdasarkan pantauan di sejumlah lokasi banjir, terlihat ribuan rumah warga terendam banjir. Sebagian besar warga di kawasan Batu Gajah dan Batu Merah bahkan tidak dapat menyelamatkan harta benda karena seisi rumahnya terendam banjir.

Selain menerjang rumah warga, banjir juga membuat sejumlah jalan utama di Kota Ambon berubah menjadi sungai besar. Akibatnya, arus lalu lintas di Kota Ambon macet total. Pemandangan itu terlihat di kawasan Jalan Baru. Derasnya banjir membuat kendaraan tidak dapat melewati jalan tersebut. Hal yang sama juga terjadi di kawasan belakang Soya.

Banjir inipun memaksa ribuan warga Ambon mengungsi, dari pantauan Kompas di berbagai kawasan di Kota Ambon, warga terpaksa memilih mengungsi karena hingga malam ini, banjir masih terus terjadi. Warga khawatir banjir tersebut akan mengancam keselamatan mereka.

Selain takut banjir, ribuan warga pilih mengungsi karena rumah-rumah mereka banyak yang rusak dan masih terendam banjir.

Warga Batu Merah, misalnya, sudah mengungsi di Masjid Almutaqin terlihat sejak sore. Sementara itu, warga di tempat lain ada juga yang mengungsi ke gereja terdekat di wilayah lebih tinggi di Karang Panjang dan Kudamati.

Selain ada dua gereja yang menjadi tempat pengungsian warga, yakni Gereja Suara Ketebusan di kawasan Batu Gaja, dan Gereja Hoseph Kham di kawasan Belakang Soya.

Warga yang mengungsi bahkan terlihat membawa sejumlah barang-barang berharga mereka yang bisa diselamatkan.

Sejumlah pengungsi yang ditemui mengatakan, mereka terpaksa mengungsi karena rumah mereka hancur diterjang banjir. Sebagian lainnya mengatakan bahwa mereka terpaksa mengungsi karena khawatir akan keselamatan mereka.

“Rumah kita terbawah banjir, ada juga rumah warga lainnya yang hingga kini masih terendam banjir. Kami tidak bisa kembali dan terpaksa memilih mengungsi di sini,” kata Simon, salah seorang warga Batu Gajah.

Sementara itu, pihak BPBD provinsi yang dikonfirmasi terkait peristiwa ini belum berhasil dihubungi. (Kompas/Antara/TimPPGI)