Saturday, 1 September 2012

Saturday, September 01, 2012
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Gereja di Nigeria Larang Penggunaan Gele Saat Beribadah .
ABUJA (NIGERIA) - Geles atau headwrap (semacam kain penutup kepala) merupakan fashion aksesori yang sangat diperlukan, yang dikenakan setiap perempuan Nigeria di sejumlah kesempatan.

Sejumlah perempuan negara itu bahkan tidak pernah terlihat tanpa menggunakan kain penutup kepala tersebut. Tergolong dalam kategori ini adalah Menteri Keuangan Nigeria, Ngozi Okonjo-Iweala, yang menyebut kain penutup kepalanya yang sederhana itu sebagai ciri khasnya.

Namun sebuah gereja di Nigeria kini melarang umatnya mengenakan geles atau kain penutup kepala yang besar. Pasalnya, geles semacam itu membentuk sebuah barikade ketika para perempuan duduk berdampingan dan berpontesi menimbulkan risiko keamanan di tengah maraknya serangan kelompok-kelompok militan terhadap gereja di negara itu.

Umat yang ke gereja dengan memakai geles yang menjulang ke langit akan disita geles-nya mulai bulan depan, demikian peringatan di Gereja Katedral St Theresa di Negara Bagian Enugu, Nigeria, seperti diberitakan Sydney Morning Herald, Kamis (30/08/2012).

Gereja ini melarang jemaat perempuan menggunakan penutup kepala dari kain dililitkan tinggi. Sejumlah gereja lain kini memperdebatkan apakah akan mengikuti langkah itu atau tidak.

Pelarangan gele mulai bulan pada September 2012. Pastor Uche Obodoechina pemimpin Gereja St Theresia mengatakan larangan itu demi keamanan bersama. "Langkah ini agar umat merasa nyaman selama misa," ujarnya. Selain itu, dia menilai perempuan memakai gele merepotkan jemaat lain saat mereka duduk berjejer.

Gereja-gereja di Nigeria kerap diguncang bom oleh teroris Boko Haram. Hampir seluruh gereja di wilayah utara dan tengah negara itu hancur. Serangkaian serangan juga telah menewaskan ratusan jemaat. Kelompok itu juga berusaha menggoyang pemerintah lewat hasutan antar agama. (Kompas/TimPPGI)