Seperti dikutip dari BBC (04/09/2012), Gereja Katolik Keuskupan Charleston dan terletak di South Carolina, Amerika Serikat. Disini mainset komunikasi konvensional coba dirubah dengan memanfaatkan sarana online. Dengan kata lain, mereka mencoba menarik minat secara personal, atau menyampaikan kotbah dan seminar menggunakan Facebook, Twitter dan Foursquare.
Pemimpin gereja tersebut Rev Jeffrey Kirby, mengatakan tujuan rencana ini adalah untuk mendorong tiap individu untuk bergabung dengan menggunakan media populer yang dekat dengan mereka.
Selain itu, guna menarik minat kaum muda untuk masuk dalam seminari, Keuskupan Charleston juga berkampanye menggunakan media sosial. Dengan cara ini, Keuskupan berharap kaum muda mau mengetahui tentang gereja, dan gereja juga bisa memahami permasalahan anak muda.
Kampanye ini berfokus di Facebook, Twitter, dan Foursquare dan digunakan untuk menjelaskan bagaimana kehidupan pastur. Dengan demikian, anak muda ini memiliki informasi yang cukup sebelum memutuskan menjadi pastur.
Selain itu, media sosial juga dianggap efektif untuk membantah perspektif negatif mengenai kehidupan keuskupan. "Mengingat sejarah dari Gereja Katolik di Amerika Serikat terdapat berbagai skandal, media sosial memungkinkan gereja melakukan cara yang unik untuk benar-benar transparan," kata Kirby seperti dilansir BBC.
Jumlah pastur di AS saat ini telah menurun sekitar sepertiga dalam 50 tahun terakhir, namun demikian kepercayaan anak muda terhadap para pemimpin gereja mereka semakin meningkat. Tentu saja dengan cara yang populer seperti penggunaan jejaring sosial ini diperlukan untuk semakin menarik minat anak muda terhadap gereja.
Karena itu, pastur seperti Kirby pun tak canggung menggunakan media sosial. Dari perangkat modern seperti MacBook Pro dan iPhone, Kirby pun menyampaikan khutbah-khutbahnya.
Tak jarang pula Kirby berkomunikasi dengan anak muda. Salah satunya adalah Kirby bersedia mendengarkan curhat anak muda, atau pun berkonsultasi mengenai agama. (Vivanews/TimPPGI)