Thursday 27 September 2012

Thursday, September 27, 2012
2
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Memalukan! Ayatulllah Agung Iran Klaim Yesus Kristus sebagai Anak Haram.
TEHERAN (IRAN) - Entah karena tidak mengerti makna 'penghinaan agama' atau sudah menjadi kebiasaan yang dilandasi oleh perintah agama mereka dalam kitab suci, para imam agama Islam yang tersinggung dengan trailer 'Innocence of Muslims', yang film utuhnya belum pernah mereka saksikan, malah balik menghujat agama lain, terutama Kristen dan Yahudi.

Luar biasanya hingga detik ini tidak satupun umat Kristen di negara-negara mayoritas Kristen, melakukan unjuk rasa yang menyerang dan menghancurkan kedubes Iran, akibat penghujatan imam dari Sekte Syiah Dua Belas Imam ini.

Diberitakan satu-satunya situs berita Kristen di Iran, Mohabat News pada Senin 24 September 2012, Ayatullah Agung Vahid Khorasani salah satu dari pemimpin tertinggi dan dan narasumber penegakan agama Syiah dalam khotbah Jumat-nya di masjid utama Teheran dengan terang dan jelas menghujat Yesus Kristus serta Bunda Maria.

Selain mengutuk film kontroversial itu, para pemimpin terkemuka agama Islam sekte Syiah di Iran memuja 'kesucian' agama mereka dengan melancarkan serangan-serangan yang 'seolah-olah' menjatuhkan Kekristenan, menurut pemahaman mereka.

Bermodalkan kutipan dari Quran, kitab suci agama Islam yang dibuat oleh nabi mereka, Muhammad, 600 tahun setelah Alkitab ditetapkan oleh para Bapa Gereja di Konsili Nicea,  Khorasani menyatakan "Jika tanpa Quran, Yesus tidak akan dilayakkan oleh Tuhan di surga."

Mengutip publikasi Hawzah News, situs berita resmi sekolah Islam di kota suci Muslim sekte Syiah di Qom, Khorasani dalam khotbahnya menyatakan "satu-satunya alasan yang menyatakan 'kesucian' Yesus karena Quran dan Muhammad," sembari mengutip ayat-ayat dari kitab suci Quran versi Syiah yang diklaim menjadi penguat 'sucinya' Yesus oleh muslim.

"Hai Paus [Benediktus XVI] yang memilih diam [dengan video kontroversi] jawabah ini: Jika tanpa Quran, yang 'kemudian' dimiliki oleh Alkitab dan Taurat, Yesus anak Maria adalah anak haram dan seorang anak haram akan dilarang dari surga Allah, sehingga tempat tertinggi yang 'ditempati' Yesus adalah karena keberadaan Muhammad sebagai nabi terakhir Allah," klaim Khorasani.

Khorasani juga mengandaikan Muhammad sebagai sebuah 'matahari' yang dipilih Tuhan untuk menyinari kemanusiaan sehingga tidak dapat dimusnahkan, "Nabi [Muhammad] adalah terang Allah dan kekekalan Allah, diantara para nabi-Nya, [Allah] hanya menyandingkan diriNya dengan Muhammad dan secara jelas memanggil-Nya sebagai nabi terakhir, sehingga [Islam] menjadi agama yang sempurna dan dibenarkan."

Quran menurutnya, "Merupakan buku yang 'memindahkan beban dari perzinahan' yang diberikan kepada Maria dan nabi suci Yesus." sehingga para umat Kristen yang membakar Quran, lanjutnya "tidak mengerti jika Yesus adalah anak haram."

Selama khotbahnya, sang imam secara terus menerus mencoba memburukan Alkitab dan mengatakan sebagai kitab yang salah dan dibenarkan, sesuai dengan pernyataan dari kitab suci mereka, Quran. Selain itu Alkitab, klaimnya adalah kitab yang tidak menggambarkan firman Tuhan sebab telah diubah-ubah, sembari mengaku jika para imam mengetahui adanya 'Alkitab asli' yang telah dimusnahkan oleh gereja.

Anehnya, khotbah sang imam serta khotbah-khotbah lainnya di rumah ibadah muslim di penjuru negara Islam, termasuk Arab Saudi, dianggap wajar dan tidak bermasalah oleh para muslim dan media massa internasonal, sehingga hal ini tidak dianggap sebagai penghinaan sebab ini telah dibenar oleh ayat-ayat dalam kitab suci mereka, berbanding dengan penggambaran fakta yang dilakukan nabi mereka.

Selain itu tuntutan untuk 'menghargai' agama lain ini telah dipandang sebelah mata oleh sang pemimpin spiritual mereka, Ayatollah Ali Khomenei yang tidak hanya memerintahkan pembakaran jutaan salinan Alkitab  sejak 1980-an, tetapi juga memerintahkan Kementrian Intelejen untuk menutup Gedung Gereja, menahan dan menganiaya umat Kristen yang dinilai 'radikal' dan 'mengancam keamanan negara Iran' serta jutaan muslim yang memilih menjadi Kristen atas dasar nurani, sembari menyebutnya sebagai kelompok 'mata-mata' yang berkaitan dengan Israel dan Amerika, termasuk Pdt Youcef Nadarkhani yang akhirnya bebas dari ancaman hukuman gantung, akibat tekanan besar komunitas internasional.

Malahan mereka kini sedang berusaha memaksa Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menyetujui dibentuknya peraturan yang melarang orang untuk 'menghina' agama lain, seperti yang diajukan Ahmadinejad pada 24 September 2012 yang nampaknya entah bagaimana hanya akan menguntungkan agama Islam semata dan berpotensi menghancurkan agama-agama lain yang selama ini dihina oleh mereka, seperti terhadap umat Yahudi di Israel, Eropa dan Amerika, Umat Kristen di Amerika, Eropa, Afrika, Asia dan Pasifik, Umat Hindu di Amerika, Asia Selatan dan Pasifik, Umat Sikh di Amerika dan India, Umat Sabelian di Irak dan Suriah, Umat Buddha di Asia Tenggara dan  Umat Zoroaster di Turki. (Mohabat/WND/ICO/TimPPGI)

Berikut video pernyataan penuh kebodohan oleh seorang imam yang dipuja puluhan juta para pengikutnya, yang dipublikasikan di YouTube pada 23 September 2012 oleh ATimeToBetray