Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Mohon Doa! Kebakaran Jenggot dan Teroncang, Arab Saudi Lakukan Berbagai Upaya Menangkap Maryam .
RIYADH (SAUDI) - Sejak Maryam menggoncang Arab Saudi lewat kesaksiannya di televisi, akhir Juli 2012 lalu pemerintah Saudi dan para fundamentalis Islam yang kebakaran jenggot melakukan berbagai upaya untuk mencari tahu, melacak dan menangkap wanita 28 tahun ini.
Langkah pertama pemerintah Saudi adalah menangkap bos dan sahabat Maryam di tempat tinggalnya di Al Khobar, Provinsi Selatan, pada 28 Juni 2012 lalu dan menindak mereka dengan beberapa tuntutan antara lain, si bos yang beragama Kristen dan berkewarganegaraan Libanon dituduh telah mempengaruhi dan 'memaksa' Maryam untuk masuk Kristen. Sedangkan sahabat prianya sejak kecil, yang beragama Muslim, dituduh menolong wanita ini melarikan diri dari Arab Saudi dengan cara memalsukan surat-surat imigrasi. Tuntutan utama mereka berdua adalah usaha pemurtadan dan perdagangan manusia'. Mereka akan kembali menghadap meja hijau pada 15 September 2012 nanti.
Penuntut hukum pemerintah Saudi, Humood Al-Khaldi, kepada harian Saudi Gazzete mengatakan peran pria Libanon dan Saudi ini sangat jelas, mereka berdua terlibat dalam usaha pemurtadan yang membuat wanita tersebut masuk Kristen dan melarikan diri dari Arab Saudi.
Sedangkan pada 2 Sepember 2012 lalu dilaporkan adanya koordinasi antara interpol Arab Saudi dan Swedia, semenjak adanya informasi bahwa Maryam telah melarikan diri ke Stockholm. Pencarian interpol Saudi di Stockholm kabarnya mendapat sokongan dana dari pemerintah Swedia.
Wanita Kontroversial
Gulf News melaporkan, warga Arab Saudi yang merupakan Muslim dari sekte Wahabbi ini sangat terhina dengan terjadinya peristiwa ini, mereka menuntut Maryam bersama dua pria tersebut dihukum mati dengan alasan telah meninggalkan Islam. Sebab sebagai negara 100 persen Islam sekte Wahabbi, mereka menyatakan 'tidak akan pernah' memiliki seorang Arab Saudi yang beragama Kristen.
Maryam dikenal setelah berani memunculkan dirinya ke khalayak umum sebagai seorang Kristen asal Arab Saudi, penampilannya di stasiun TV satelit Kristen berbahasa Arab, Al Haqiqa, yang kemudian diunggah ke YouTube.
Dalam wawancaranya Maryam mengakui bahwa ia meninggalkan Islam karena telah jemu melihat kebobrokan yang terjadi dalam kalangan Islam di Arab Saudi yang munafik, fanatik dan lebih berfokus pada hal-hal duniawi. Namun terbukanya pandangan pada Kristus setelah ia mengklaim telah bertemu dengan Yesus lewat mimpi, saat melihat Yesus ia mendengar suara Tuhan yang berkata, "Inilah anakKu."
Dibalik kesaksiannya, berbagai kontroversi terkait Maryam kian menyeruak di publik Saudi, beberapa media terkemuka menggambarkan Maryam adalah wanita 28 tahun yang profesional dan mandiri. Lainnya menggambarkannya sebagai seorang gadis lugu yang emosinya tidak tetap, malah ada sebuah media terkenal di Saudi yang mengatakan Maryam berumur 17 tahun yang mudah dipengaruhi.
Sedangkan Saudi Gazette menggambarkan Maryam sebagai 'gadis' 28 tahun yang sedang jatuh cinta dengan pria Lebanon, sehingga 'terpaksa' masuk Kristen. Konyolnya sebuah media online Saudi, Al Youm mengklaim pernah mewawancarai Maryam yang menyangkali dirinya yang muncul di TV Al-Haqiqa dan mengatakan dirinya masih seorang muslim dan berencana akan kembali ke Saudi. Sedangkan Gulf News memberitakan, keluarga Maryam mengakui bahwa Maryam merupakan korban dari perdagangan manusia oleh organisasi internasional. (AssistNews/TimPPGI)
Berikut adalah Video kesaksian Maryam yang diupload di YouTube oleh situs kesaksian umat Kristen Arab, www.jesussetmefree.tv pada 29 Juli 2012
arab saudi
kontroversi
luar negeri
Peristiwa
persidangan
riyadh
swedia
tekanan kepada umat Kristen
timur tengah
tuduhan