Termasuk melakukan aksi pembakaran gedung Gereja. Selain terjadi di Niger, hal yang sama terjadi pula di Pakistan. Gedung Gereja St Paulus Lutheran di Mardan dibakar 8000 muslim yang mengamuk setelah melakukan unjuk rasa menentang film 'Innocence of Muslim'.
Diberitakan Christian In Pakistan pada Jumat 21 September 2012, sekitar 8000 muslim usai melakukan sembayang di masjidnya, menyerang dan membakar gedung gereja bersama dengan pastori (rumah pendeta) dan rumah pengajar sekolah. Sedangkan Sekolah Kristen yang berada didekat kompleks Gereja Anglikan tersebut dirusak, fasilitas sekolah seperti kursi dan komputer dijarah.
Uskup Gereja Anglikan di Peshawar, Pdt Humpreys Peters yang mengutuk peristiwa itu meminta kepada Komuni Anglikan sedunia agar menuntut keadilan dan menekan pemerintah Pakistan atas aksi terkutuk ini.
"Kerusakannya sangat parah dan kami sangat memerlukan pembangunan kembali, kami meminta semua orang di penjuru dunia agar mendoakan kami."
Ketua Gereja di Pakistan, Pendeta Samuel Azariah Samuel mengutuk serangan ini dengan berujar. "Kabar ini sangat memperparah hubungan antara komunitas di Pakistan dan seluruh dunia."
"Pemerintah dan para pemimpin agama di Pakistan agar berperan dalam mendidik masyarakat agar menggunakan hak berunjuk rasa mereka tanpa merusak properti dan menakut-nakuti orang dengan cara-cara seperti ini, yang sangat salah. Pemerintah juga seharusnya lebih awal mencegah serangan-serangan seperti ini," imbuhnya.
Sedangkan pada Sabtu, 22 September 2012, umat Kristen dari berbagai denominasi gereja yang berunjuk rasa menuntut pemerintah harus bertanggung jawab atas serangan ini. Sebab aparat keamanan sama sekali tidak terlihat menjaga daerah dan fasilitas yang menjadi sasaran para muslim ini.
Juru bicara Gereja Andrayat menyatakan kesedihannya, sebab umat Kristen di Pakistan juga mengutuk tindakan bejad yang menghina agam lain.
“Pertama-tama, kami adalah orang Pakistan, dan kemudian adalah seorang Kristen, sehingga kami juga mengutuk aksi apapun yang menentang Islam ataupun agama lain sebab kami juga mengharapkan perlakuan baik yang sama dari saudara muslim juga"
Kompleks Keuskupan Peshawar, adalah pusat pendidikan dan kesehatan yang tidak hanya melayani warga Kristen di Peshawar, tetapi juga kepada warga non-Kristen. Sebab, gereja-gereja di Peshawar selalu terlibat dalam membantu korban-korban dari berbagai bencana banjir dan gempa bumi yang terjadi dalam tahun-tahun terakhir ini. (CIP/TimPPGI)