Thursday, 6 September 2012

Thursday, September 06, 2012
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Mohon Doa! Umat Kristen Chin Dipaksa Pemerintah Myanmar Masuk Buddha. RANGOON (MYANMAR) - Sebuah laporan terbaru tentang umat Kristen dari suku Chin yang berada di bagian Barat Myanmar mengungkapkan mereka telah dianiaya dan dipaksa oleh pemerintah Myanmar untuk masuk agama Buddha.

Diberitakan Irrawaddy Magazine, pada 5 September 2012, sebuah tindakan yang menolak kebebasan beragama serta pemaksaan untuk masuk agama tertentu telah dilakukan melalui sebuah kebijakan yang disetujui oleh pemerintah.

Organisasi Kemanusiaan untuk Suku Chin, The Chin Human Rights Organization (CHRO) mengeluarkan sebuah press release berjudul "Ancaman atas Keberadaan Kami : Penganiayaan Terhadap Etnik Kristen Chin di Burma" pada Rabu (05/06/2012) kemarin membeberkan sebuah serangan dan pelanggaran kebebasan beragama dan pelecehan hak asasi manusia terhadap suku Chin yang terjadi dalam sejak beberapa dekade yang lalu, didalamnya terdapat bukti dan data tentang pemaksaan perbudakan dan penyiksaan yang membuat ribuan warga suku Chin melarikan diri dari kampung halaman mereka.

"Pemerintahan Presiden Thein Sein mengklaim bahwa kebebasan beragama dilindungi oleh undang-undang tetapi pada kenyataannya agama Budha telah diperlakukan sebagai agama resmi negara yang diakui secara nyata," ucap Presiden Direktur CHRO, Salai Ling, dalam press releasenya.

"Aksi diskriminasi dari institusi dan kementrian negara dalam rezim militer sebelumnya tetap berlanjut dengan cara yang sama hingga hari ini. Hanya sedikit perubahan yang dicapai di Negara Bagian Chin," lanjut Ling.

Lebih lanjut CHRO menuturkan, data pemaksaan umat Kristen Chin menjadi Buddha terkuak melalui wawancara terhadap 100 narasumber dalam dua tahun terakhir ini, termasuk juga aksi diskriminasi melalui pelarangan pendirian gedung gereja, penghancuran monumen salib Kristen, diskriminasi pendidikan yang melarang Kristen bersekolah di institusi milik pemerintah.

CHRO menyatakan sekitar 29 sekolah pengembangan dan pelatihan bakat kepada anak muda yang berdiri di seluruh perbatasan Myanmar, dibuat untuk kaum agama dan etnis minoritas di Myanmar. Sedangkan sebagian besar dari generasi muda Chin bersekolah di lembaga yang kurang didanai oleh pemerintah ini, sayangnya mereka dilarang untuk berdoa secara Kristen dan dipaksa untuk menjadi pengikut Buddha, para murid dipaksa mengunduli kepala mereka.

"Pemerintah harus mengakhiri kebijakan dan perlakuan yang terjadi kepada umat Kristen Chin yang dianiaya," tutur Ling sembari menandaskan, pemerintahan Then Sein haruslah merombak institusi negara untuk melindungi hak-hak dari etnis dan agama minoritas yang ada di Myanmar. (IM/TimPPGI)