Saturday, 15 September 2012

Saturday, September 15, 2012
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Nakoula Basseley Nakoula jadi Pelaku Utama Film 'Innocence of Muslims'. WASHINGTON D.C (AS) - Otoritas kepolisian federal AS telah mengidentifikasi oknum di balik “Innocence of Muslims,” sebuah film yang melecehkan Islam dan nabi Muhammad, demikian dilaporkan The Blaze.

Seorang pejabat penegak hukum mengungkapkan kepada The Associated Press hari Kamis bahwa pihak berwenang telah menyimpulkan Nakoula Basseley Nakoula, 55 tahun, sebagai otak di belakang pembuatan film yang telah menyinggung umat Muslim sehingga mengakibatkan berbagai aksi kekerasan, bahkan di Libia, serangan terhadap kedutaan AS yang dikaitkan dengan film ini menyebabkan kematian duta besar AS untuk Libia dan tiga orang pegawainya.

Nakoula yang mengoleksi serentetan pelanggaran hukum diidentifikasi merupakan seorang Kristen Koptik yang tinggal di California Selatan, di mana terdapat Hollywood. Seorang pejabat kepolisian yang namanya dirahasiakan mengungkapkan bahwa Nakoula terkait nama Sam Bacile, orang tadinya mengatakan kepada AP bahwa ia merupakan sutradara dan penulis skenario film tersebut.

Serentetan kejahatan termasuk pembuatan shabu dan penipuan bank telah membuat Nakoula mengenal penjara. Dari catatan pajak dan kebangkrutan California Selatan diketahui bahwa sebelum kasus penipuan bank yang ia lakukan, Nakoula mengalami serentetan kesulitan ekonomi.

Akun YouTube yang dipakai untuk menyebarkan cuplikan dari film ini adalah “Sam Bacile.” Selasa lalu akun ini masih dipakai untuk menulis komentar dalam bahasa Arab “Ini 100 persen film Amerika, kalian sapi.” Kepada AP orang yang memakai nama Bacil ini mengaku bahwa ia adalah seorang Yahudi berumur 56 tahun kelahiran Israel.

Tanggapan Gereja Ortodoks Koptik
Uskup Serapion dari Gereja Ortodoks Koptik di Los Angeles mengatakan, “Mereka yang membuat film ini harus bertanggung jawab atas tindakan-tindakan mereka. Nama dari jemaat ini tidak boleh dikait-kaitkan dengan individu-individu yang mempunyai motif tersembunyi.”

Sementara itu dikabarkan bahwa Sinode Kudus Gereja Ortodoks Koptik di Mesir melakukan pertemuan pada hari Rabu lalu dan mengeluarkan pernyataan mengutuk pembuatan film yang juga telah memicu tindakan kekerasan di Mesir, demikian dilaporkan chanelnewsasia.com.

“Penyebaran [film ini] pada saat khusus ini adalah merupakan bagian dari kampanye jahat yang bertujuan untuk melecehkan agama dan memecah-belah masyarakat, [dan] yang paling jelas adalah masyarakat Mesir,” demikian diungkapkan dalam pernyataan itu.

Belum diketahui apakah sasaran oknum Bacile ini adalah memancing kebencian umat Muslim kepada umat Yahudi atau memang sengaja pada Kristen (Koptik). Namun membaca salah satu moncong liberalisme, Huffington Post, sepertinya film ini hendak diarahkan untuk memicu konflik antara umat Islam dan Kristen, yang pada gilirannya akan mendiskreditkan agama-agama itu sendiri.

Indonesia
Sementara itu di Indonesia, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto telah menyatakan pihaknya meminta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk mengambil tindakan terkait beredarnya film tersebut, demikian dilaporkan Jawaban.com.

Ia pun turut menghimbau agar masyarakat tidak terpancing oleh film ini dan melakukan tindakan di luar jalur hukum. "Justru kita semua elemen masyarakat harus bisa menjaga kerukunan antarumat. Sehingga keamanan dan kenyamanan masyarakat dapat diwujudkan," pungkasnya. (MenaraPenjaga)