Jenazah imam itu kemudian disemayamkan di Kapel SVD Ruteng, sebelah barat Katedral lama dan dimakamkan di Pemakaman SVD di Kuwu Kecamatan Ruteng, Kamis sore kemarin.
Keterangan yang diperoleh menyebutkan, kemungkinan Pastor Gun meninggal pada Senin sore karena pada pagi harinya sejumlah rekan imam setempat masih sempat melihat dan berbincang-bincang dengan pastor tersebut.
“Hari senin pagi sempat dikabarkan kalau almarhum mau ke Labuan Bajo. Karena itu, sejak tidak ditemukan lagi pada malam hari rekan-rekan imamnya tidak mencarinya karena diyakini almarhum sudah berada di Labuan Bajo,” ujar tokoh umat Katolik Manggarai, Yoce Nono, seperti dilansir kompas.com.
Saat persemayaman, di dalam gereja sejumlah umat dan para suster terlihat berdoa. Jenazah dimasukkan dalam kantong jenazah kemudian ditutup dengan kain putih. Sejumlah karangan bunga dari berbagai kalangan sebagai bentuk ungkapan turut berbelasungkawa dijajarkan di samping jenazah.
Kepala Polres Manggarai Ajun Komisaris Besar Pontjo Soediantoko melalui anggota staf Humas Polres Manggarai, Ipda Simon Jeo, menjelaskan, untuk mencapai kamar tidur yang ditempati Pastor Gun, polisi membongkar atap seng rumah karena kamar tersebut dikunci dari dalam. Ketika ditemukan, jenazah tersebut telah membiru dan kehitaman.
Jenazah hanya divisum karena keluarga menolak untuk dilakukan otopsi. “Mereka menerima kematian ini sebagai takdir,” kata Simon. (UCAN)
