Sunday, 23 September 2012

Sunday, September 23, 2012
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) : Sejak Juni 2010, 300 Lebih Umat Kristen Ditahan Pemerintah Iran .
JENEWA (SWISS) - Lebih dari 300 umat Kristen mendekam diberbagai penjara di Iran sejak pertengahan tahun 2010, dimana lebih banyak gereja-gereja Kristen mendapat tekanan besar dan ancaman dari kelompok muslim yang membatasi pergerakan pelayanan gereja.

Seperti dilaporkan Reuters pada 20 September 2012, komisi penyelidik independen dari Hak Asasi Manusia milik Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam join statementnya meminta pemerintah Republik Islam Iran agar, "menghentikan iklim ketakutan kepada gereja-gereja yang beroperasi, khususnya kepada rumah ibadah umat Kristen Protestan, Injili."

Hal ini juga terkait pembebasan Pendeta Youcef Nadarkhani yang menunggu persidangannya selama tiga tahun lebih dengan ancaman hukuman mati dengan tuduhan memurtadkan dan menginjili muslim. Sebab selain pendeta Nadarkhani, berbagai pemimpin gereja Injili masih ditahan hingga kini tanpa ada publikasi dari media Iran yang mendukung islamisasi di negara itu.

Dikatakan Ahmed Shahed, pemantau khusus hak asasi manusia di Iran, jumlah tersebut diperkirakan dari wawancara dan laporan yang didapatkannya dari kelompok-kelompok aktivis di Iran, "lebih dari 300 umat Kristen di seluruh negeri yang ditangkap dan dipenjara dengan tidak adil sejak Juni 2010."

"Mereka [aktivis di Iran] memperkirakan sekurangnya 41 orang ditahan dalam setahun, seringkali tanpa ada dakwaan resmi," ujar Shahed, sembari melanjutkan "Sejumlah umat Kristen lainnya ditahan karena melaksanakan kewajiban agamanya secara terlihat [ketahuan mengadakan ibadah]."

"Melalui tekanan [pemerintah Iran], gereja-gereja selanjutnya membuat laporan yang melampirkan jumlah anggota jemaat mereka, yang nampaknya menjadi bentuk baru tekanan dan kadang-kadang untuk menahan mereka yang pindah agama," tandasnya. (Reuters/TimPPGI)