Saturday 8 September 2012

Saturday, September 08, 2012
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Romo Benny Susetyo : Politik SARA Rusak Keadaban Politik.
JAKARTA - Politik SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan) yang belakangan berhembus menjelang perhelatan Pemilukada DKI Jakarta putaran kedua membuat masyarakat Jakarta resah.

“Saatnya politik SARA diakhirkan, karena dapat merusak keadaban politik itu sendiri. Politik SARA juga hanya untuk membuat emosi masyarakat dan bertentangan dengan konstitusi, karena masyarakat boleh menentukan suaranya miskipun mereka berbeda tanpa melihat latar belakang agama,” kata Sekretaris eksekutif Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Romo Antonius Benny Susetyo.

Seruan itu disampaikan Romo Benny  dalam diskusi bertajuk ‘Gerakan Masyarakat Sipil untuk Pemilu Bersih’ di Jakarta kemarin (04/09/2012).

Imam itu mengatakan, sejatinya Pemilukada DKI Jakarta menjadi momentum bangsa untuk menghapus politik SARA.

Dalam menentukan hak suaranya, bukan berdasarkan kepentingan agama dalam berpolitik. Romo Benny menambahkan, masyarakat Jakarta sudah dewasa dalam berpolitik, maka politik SARA itu tidak akan berpengaruh. Jika ada yang menggunakan itu, maka masyarakat akan mengabaikannya.

Dia menambahkan, Pemilukada DKI Jakarta diharapkan berjalan dengan jujur dan adil. Selain itu, para calon pemimpin seharusnya dapat menghadirkan kebutuhan dasar masyarakat dibanding melakukan politik SARA.

“Pemimpin yang penting respect, tidak hanya berjanji dan memiliki peradaban yang lebih baik, serta masyarakat tidak dijadikan obyek,” terangnya.

Kebutuhan masyarakat ke depan, lanjut Romo Benny, membutuhkan pemimpin yang bisa melakukan perubahan. “Orang Jakarta yang merasa memiliki itu tidak mau menerima ketidakjujuran, masyarakat Jakarta sudah rasional, cerdas dan selektif,” lanjutnya seperti dilansir okezone.com.

Pemimpin ke depan, tegas Romo Benny, harus memberikan solusi untuk semua masalah di Jakarta. “Maka persoalan SARA harus diakhiri dan lebih baik disuguhi politik rasional,” tutupnya. (UCAN)