Monday 3 September 2012

Monday, September 03, 2012
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Umat Lintas Agama di Hyderabad Adakan Doa Bersama untuk Pembebasan Rimsha Masih.
HYDERABAD (PAKISTAN) - Ibadah doa dan penyembahan menuntut pembebasan Rimsha Masih, gadis pengidap down syndrome yang dituduh melakukan penghinaan terhadap agama Islam dengan membakar kitab suci, tidak hanya oleh berbagai jemaat Kristen di Pakistan, tetapi juga oleh komunitas lintas iman di negara itu.

Diberitakan Pakistan Christian Post, Ibadah yang diusung Komisi Nasional untuk Keadilan dan Kedamaian (NJPC) ini berlangsung pada Jumat, 31 Agustus 2012 di gedung serbaguna  St. Francis Xavier, Tilk Chari, kota Hyderabad ini dihadiri oleh ratusan orang beda iman.

Mereka berkumpul dan menuntut pembebasan Rimsha, yang dituduh warga muslim di Islamabad, telah menghina Islam. Dan diganjar tuntutan hukum dengan undang-undang penistaan agama. Gadis 11 tahun ini kemudian ditahan di Penjara Adyala, di Rawalpindi.

Alasan dasar tuntutan mereka adalah, tuduhan penistaan kepada gadis belasan tahuh yang diketahui mengidap sindrom keterbelakangan mental sangat tidak tepat. Ia seharusnya menjadi korban terbaru dari kesalahpahaman yang tidak beralasan.

Ibadah yang dipimpin oleh Pendeta Senior Cathnerine Gill, juga meminta pemerintah Pusat Pakistan untuk  menegakkan hukum seadil-adilnya, dan memastikan agar tidak ada penyelewengan hukum.

Selain dihadiri umat Kristen dari kalangan Protestan dan Katolik, hadir pula umat Bahaii, Hindu, Muslim Ahmaddiah serta Muslim Syiah. (PCP/TimPPGI)