Gempa yang terjadi pada pukul 09.31 itu berada pada 4.99 Lintang Selatan, 134. 07 Bujur Timur, dengan kedalaman 103 kilometer barat laut Dobo dengan pusat kedalaman gempa 25 kilometer.
Pelaksana Harian (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku Kifli Wakano kepada Kompas.com, Jumat (12/10/2012) siang, mengatakan, akibat gempa tersebut, selain menara Gereja Bethel yang mengalami kerusakan, gedung B kantor bupati, SMPN 1 Dubo yang tujuh tiangnya ambruk, SDN 1 Dubo dan beberapa rumah juga rusak.
"Dari laporan BPBD Kabupaten Aru yang saya terima, ada satu buah menara gedung gereja dan sejumlah rumah warga lainnya yang mengalami kerusakan ringan," kata Kifli.
Ia menjelaskan, gempa sempat membuat panik warga kota Dobo, ibu kota Kepulauan Aru. Warga bahkan berlarian keluar rumah untuk menyelamatkan diri. "Banyak warga yang panik. Mereka lalu berlarian keluar rumah untuk menghindari adanya bahaya," ujarnya.
Kifli mengakui, saat ini kondisi Dobo sudah kembali normal. Warga telah kembali lagi ke rumah masing-masing.
Sedangkan menurut informasi yang dihimpun Okezone, belasan siswa di beberapa sekolah, seperti SDN 1 Dubo, SMPN 1 Dubo, dan SMAN 1 pingsan karena syok berat setelah terjadi guncangan hebat. Dari belasan siswa yang pingsan, enam di antaranya terpaksa dilarikan ke RSUD Cendrawasih, Dubo.
Hingga kini belum diketahui kerusakan di wilayah lain di Kabupaten Kepulauan Aru. Getaran gempa juga dirasakan di Kota Tual, Maluku Tenggara.
Kepala Dinas Informasi Pemerintah Kabupaten Kepulauan Aru, Ferdi Anggrek, Jumat (12/10/2012), menyatakan, terjadi dua kali gempa susulan setelah gempa pertama pada pukul 09.31 WIT.
Akibat kuatnya guncangan, kata dia, warga panik dan berlarian ke hutan karena takut terjadi tsunami. Sejauh ini pihaknya belum menerima laporan korban.
Gempa juga dirasakan di Ambon dengan kekuatan III-IV MMI, Waimana II-III MMI, dan Nabire III MMI.(Kompas/Okezone)
