Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Mohon Doa! Bom Ditemukan Didepan Gedung Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST) Jemaat Ekklesia Taripa.
POSO (SULTENG) - Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah kembali membara dengan terjadinya dua peristiwa teror bom di dua lokasi di Poso, pada Selasa (09/10/2012). Bom pertama meledak di rumah seorang pegawai negeri sipil di Kelurahan Kawua, Kecamatan Poso Kota Selatan, Kabupaten Poso.
Sedangkan bom kedua ditemukan di kompleks pertigaan depan Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST) Jemaat Ekklesia Taripa, Kecamatan Pamona Timur, Kabupaten Poso. sekitar pukul 21.15 WIT. Lokasinya tak jauh dari Asrama Kompi 714 Sintuwu Maroso dan Taman Makam Pahlawan Poso.
“Memang ada dua, tetapi yang satunya tidak sempat meledak,” kata Kapolres Poso, Ajun Komisaris Besar Polisi Ulung Rahmadianto, kepada VIVAnews, Rabu 10 Oktober 2012.
Bom rakitan meledak di wilayah Kawua diletakkan di bawah bagian belakang mobil Avanza milik pegawai Dinas Pengairan Pekerjaan Umum Kabupaten Poso, Okri Mamuaya.
Akibatnya, mobil itu rusak parah. Puing-puing mobil terpental hingga 10 meter. Dari lokasi ledakan, polisi menemukan 116 potongan besi berukuran 2-3 centimeter dan pipa paralon. Tidak ada korban jiwa dalam ledakan semalam.
Dari lokasi kejadian polisi menemukan ratusan besi-besi panjang berukuran sekitar 2 sampai 3 centimeter. “Ada sekitar 116 potongan besi yang berasal dari rangkaian bom,” kata Kapolres Poso, Ajun Komisaris Besar Polisi Ulung Rahmadianto.
“Puing-puing mobil terpental hingga 6 sampai 10 meter. Berdasarkan hasil penyelidikan tim Inafis Polda Sulteng semalam, juga ditemukan pipa paralon dari lokasi kejadian,” ujar Ulung.
Bom berdaya ledak rendah itu meledak di depan rumah pegawai Dinas Pengairan Pekerjaan Umum Kabupaten Poso, Okri Mamuaya, Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Akibatnya, mobil yang belum lama dibeli itu rusak parah.
Selain meluluhlantakkan bagian belakang mobil Avanza. Ledakan bom rakitan itu merusak tembok rumah yang tak jauh dari lokasi kejadian. Bahkan, plafon rumah milik Mamuaya juga bolong dibuatnya.
“Semalam sempat ada konsentrasi massa, tetapi itu hanya warga yang ingin melihat di lokasi kejadian,” jelas Ulung.
Terorisme Muslim
"Diduga itu adalah bom rakitan," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Polisi Boy Rafli Amar di Jakarta, Rabu (10/10/2012)
Boy juga menegaskan bahwa ledakan itu bukan terjadi di rumah ibadah, melainkan di jalan kompleks yang memang dekat dengan gereja itu.
Sedang menurut keterangan saksi, kata Boy, pelaku diduga menggunakan mobil minibus warna biru dan melarikan diri ke arah Pendolo. "Berdasarkan keterangan saksi, pelaku ada dua orang. Mereka mengendarai sepeda motor bebek," lanjut Boy dan menduga peristiwa ledakan ini terkait dengan pelatihan militer yang sering dilakukan teroris muslim di Poso.
"Masih terus pemeriksaan terhadap saksi-saksi dan tim Inafis serta Labfor yang didatangkan. Juga Densus 88 untuk penyelidikan," pungkas Boy. (Vivanews/CyberSulut)