Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Pertumbuhan Gereja di Sulawesi Utara Pesat, Capai 69 Organinasi Gereja .
MANADO (SULUT) - Sulawesi Utara benar-benar menjadi ladang yang subur bagi pertumbuhan gereja. Berdasarkan data yang diperoleh Manado Post, hingga 2012 ini, ada 69 organisasi gereja terdata di Kanwil Kemenag Sulut.
‘’Penduduk Sulut hanya 2,2 juta jiwa. Tetapi gereja menjamur di daerah ini. Data terakhir, jumlah gereja mencapai 69. Seluruh organisasi gereja ini telah terdata dan memiliki akte notaris serta SK resmi dari Dirjen Bimas Kristen Departemen Agama RI serta SK Kakanwil Kemenag Sulut,” kata Kasie Lembanga Sarana Keagamaan Kristen Bidang Urusan Agama Kristen Olty Rafiana Paila STh.
Banyaknya organisasi gereja ini membuat pihaknya tak lagi akan memberikan izin untuk pembangunan gereja baru. ‘’Karena kondisi gereja di Sulut sudah sangat banyak sehingga Dirjen Bimas Kristen membatasi izin yang akan diberikan. Kami telah menerima surat edaran untuk hal ini dari Dirjen,” katanya menegaskan.
Namun ternyata, tidak semua gereja lokal (jemaat) yang didirikan di Manado dan sekitarnya bertahan. Banyak yang bermunculan, tetapi ada juga yang ditutup.
Gereja yang ditutup gara-gara tidak 'produktif'. "Tidak semua gereja lokal yang didirikan di Manado bertahan. Sudah ada beberapa yang ditutup karena tidak sesuai dengan target yang dibebankan," kata Ketua Remaja Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Sulut Pdt Haezar Sumual MTh MA, kemarin.
Ketua ISTI El Shadai Sario ini menambahkan, ditutupnya gereja lokal tersebut disebabkan perkembangan jemaat yang stagnan dan setoran persembahan yang tidak sesuai target. "Jadi ada gereja lokal yang pendiriannya dibiayai semua dari pusat. Jadi semua persembahan gereja itu wajib disetor ke pusat.
Itu pun sudah ada target per bulan. Kalau tidak mencapai, langsung ditutup," jelasnya sambil menambahkan gereja-gereja tersebut kebanyakan yang menyewa ruangan di mall-mall atau ruko dan hotel-hotel.
Namun lanjut Ketua Presidium Relawan Sulut Nyaman (RSN) Sulut ini, ada juga gereja lokal yang bisa memberi kontribusi bagi pusat sehingga mendapat perlakuan khusus dan sering dikunjungi. "Kalau gereja lokal yang mendapat kunjungan dari pusat, ada biaya yang wajib dikeluarkan.
Pertama gereja tersebut harus menyiapkan tiket pesawat Garuda PP kelas bisnis. Menginap di hotel berbintang dan memberikan pelayanan kasih kepada hamba Tuhan dari pusat paling rendah 5 juta rupiah," jelasnya.
GMIM Capai 899 Jemaat
Di sisi lain, Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) yang merupakan gereja tertua di daerah ini, tidak terpengaruh dengan menjamurnya persekutuan-persekutuan di wilayah pelayanannya atau di tengah-tengah jemaatnya. Di usia ke 78 tahun GMIM Bersinode pada 30 September 2012 kemarin, GMIM bukannya berkurang, tetapi umatnya makin berkembang pesat.
Data terakhir tahun 2012 ini, GMIM telah mencapai 899 jemaat dan 107 wilayah yang tersebar di Minahasa, Minahasa Utara, Minahasa Selatan, Minahasa Tenggara, Tomohon, Manado, dan Bitung. Umatnya mencapai 1.050.000 jiwa dari 2,2 total jumlah penduduk Sulut.
D tengah menjamurnya gereja-gereja di daerah ini, Kasie Lembanga Sarana Keagamaan Kristen Bidang Urusan Agama Kristen Olty Rafiana Paila STh berharap, gereja yang sudah didirikan di Sulut ini tidak ada benturan dan tarik menarik anggota sehingga semua aktivitas rohani berjalan sesuai dengan yang diharapkan. (ManadoPost)
GMIM
gpdi
Kalimantan dan Sulawesi
Manado
Peristiwa
perkembangan gereja
pertumbuhan gereja
sulawesi
Sulut