Thursday, 1 November 2012

Thursday, November 01, 2012
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Bukti Toleransi! Gereja-gereja di Jawa Timur Turut Meriahkan Perayaan Idul Adha.
SURABAYA (JATIM) - Ada yang menarik dari perayaan Idul Adha 1433 Hijriah di Pondok Pesantren Nurul Islam, Sabtu (27/10/2012). Sebanyak tiga sapi dan tujuh kambing diarak melewati jalan protokol dengan start di Jalan Rajawali sampai ke Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Islam yang berlokasi di Krembangan Bhakti Gang I No 21B. Meski mengundang perhatian para pengguna jalan, namun arak-arakkan ini tidak sampai memacetkan jalan.

Beberapa Pendeta pun ikut dalam arak-arakkan ini. Mereka adalah Pendeta Charles Simamora dan Pendeta Eddy Sunarko. Pendeta Charles sendiri adalah Gembala Sidang Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Kornelius yang berlokasi di kawasan Kedung Cowek Gading. Bahkan ada jemaat gerejanya yang turut menyumbang satu ekor kambing.

Menurut Pendeta Charles, pengalaman mengarak hewan Qurban merupakan pengalaman pertama baginya. "Seru juga. Tapi yang terpenting, saya ingin menyampaikan pesan toleransi antar umat beragama,” ungkapnya sambil ikutan mengarak sapi yang ada di sebelahnya. Pendeta Charles yang juga Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja Pentakosta Indonesia (PGPI) Jawa Timur ini juga menghimbau para Pendeta yang berasal dari 32 Sinode yang berada dibawah binaannya untuk “terjun" langsung ke masyarakat lintas agama.

“Dengan demikian, maka kerukunan antar umat beragama di Jawa Timur tetap terjaga dan kondusif,” kata Pendeta Charles yang juga menjabat sebagai Majelis Pertimbangan Badan Musyawarah Antar Gereja (BAMAG) di Surabaya.

Arak-arakan sendiri semakin seru saat tiga Sapi dan tujuh Kambing harus melewati rel KA untuk menuju ponpes yang berlokasi di kawasan Krembangan Bhakti ini. Untungnya, tidak ada kereta api yang melintas, namun iring-iringan dipercepat untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Selain pendeta, turut dalam arak-arakan hewan qurban sejauh 200 meter ini, Hana Amalia Vandayani Ananda, Ketua Yayasan Pondok Kasih yang datang bersama Dr Micahel Leksodimulyo (Sang Teladan 2011) dan dua orang donatur, yakni Dr Sharon Ayabee dari Hawaii dan Sarah Tan dari Singapore. Bagi Sharon Ayabee, pengalaman mengarak hewan qurban bukan hal baru baginya. Tapi bagi Sarah Tan, ini pengalaman pertama baginya. “Saya kagum dengan kerukunan antar umat beragama di Indonesia, khususnya di Surabaya,” katanya.

Sementara itu, Hana Amalia Vandayani Ananda selaku Ketua Yayasan Pondok Kasih bersama para donatur mendistribusikan 3 ekor Sapi dan 13 Kambing di beberapa Ponpes dan Masjid yang ada di Jawa Timur. Diantaranya di Ponpes Darul Kamal Bondowoso, Ponpes Darusallam di Bangkalan, Ponpes Al-Fatah di Kediri dan di Ponpes Sunan Drajat, Lamongan.Untuk di Surabaya, selain di Ponpes Nurul Islam di Krembangan Bhakti, kurban sapi dan kambing juga di distribusikan di beberapa lokasi, diantaranya di Ponpes Annahdliyyah (Demak Timur), Ponpes Nurul Khoir (Wonorejo, Rungkut) dan Masjid Arafah (Kendangsari).

“Ini agenda rutin yang kami lakukan tiap perayaan Idul Adha,” ungkap Hana Ananda yang pernah mendapatkan penghargaan Satya Lancana tahun 2004-2005 dan Dharma Karya Kancana 2006 dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Sementara itu, pembagian daging qurban di Ponpes Nurul Islam sendiri berjalan lancar. Selain mengantri, pengurus ponpes juga mendatangi satu persatu warga yang tinggal di sekitar ponpes. “Total 500 kupon kami bagikan. Dan masing-masing kurang lebih mendapatkan satu kg daging qurban. Sasaran kami, kaum dhuafa yang berada di pinggir rel Kereta Api di kawasan Krembangan Bhakti dan yang berdomisi di sekitar ponpes,” ungkap Gus Sholeh selaku pengasuh Ponpes Nurul Islam. (Liputan6)