MERAUKE (PAPUA) - Gereja Bethel Indonesia (GBI) Eklesia Kabupaten Merauke, Provinsi Papua rutin melakukan pembinaan bagi ratusan anak-anak jalanan yang tersebar di wilayah itu, setiap akhir bulan.
"Kami memberikan pembinaan dari segi rohani, penyuluhan tentang narkoba, bahaya lem aibon dengan melibatkan tenaga kesehatan atau dokter. Kami putar film tentang bahaya aibon, narkoba. Jadi hal-hal nyata ini yang kita tunjukan kepada mereka," kata Anggota Jemaat GBI Eklesia Kristian Isir di Merauke, Selasa.
Sekretaris Dinas Sosial Kabupaten Merauke itu menambahkan bahwa beberapa waktu lalu anak jalanan yang diberikan pembinaan hanya mencapai dua ratusan orang namun belakangan ini jumlahnya meningkat.
"Setelah pembinaan, kita berikan makan, walaupun seadanya sesuai kemampuan kami. Jadi ketika mereka pulang kami kasih beras dua kilo per orang. Kami laksanakan pembinaan setiap akhir bulan di GBI Eklesia Jalan Nowari," katanya.
Karena jumlah anak jalanan yang datang terus bertambah, kata dia, pada pembinaan yang direncanakan Jumat 26 Agustus mendatang, akan dibatasi jumlahnya untuk dilakukan pembinaan bergilir pada bulan berikutnya.
"Jadi kami ambil di beberapa kompleks dulu, nanti bulan depan kami bina lagi berapa kompleks," katanya.
Kegiatan pembinaan dilakukan karena, kata dia, anak jalanan itu adalah generasi penerus bangsa bahkan rata-rata adalah anak pribumi asli Papua.
"Memang tidak semua anak jalanan karena mereka punya orang tua, hanya saja mungkin karena orang tua dari pagi sudah pergi ke kebun untuk mencari makan sehingga anak-anak ini tidak mendapat perhatian yang baik," katanya.
Ia menambahkan bahwa persoalan anak jalanan itu perlu perhatian bersama baik LSM, dinas sosial, pendidikan, pemberdyaan perempuan dan perlindungan anak serta dinas kesehatan.
Berdasarkan data dinas sosial, ada sekitar 20 panti asuhan yang menampung anak jalanan di Kabupaten Merauke dan panti-panti asuhan ini biasanya memperoleh bantuan dana dari pemerintah pusat. (antara)