Yesaya 10:1-2. ”Celakalah mereka yang menentukan ketetapan-ketetapan yang tidak adil dan mereka yang mengeluarkan keputusan-keputusan kelaliman, untuk menghalang-halangi orang-orang lemah mendapat keadilan dan untuk merebut hak orang-orang sengsara diantara umat-KU, supaya mereka dapat merampas milik janda-janda, dan dapat menjarah anak-anak yatim.”
Dari masa ke masa, kejujuran dan keadilan menjadi penyakit menahun di masyarakat dan sulit diberantas sehingga kemiskinan, kelaliman, dan kesengsaraan terjadi dimana-mana.
Itu sebabnya Tuhan sangat geram dengan perilaku para pemimpin-pemimpin sombong yang menentukan kebijakan-kebijakan yang berlaku di masyarakat. Jika mereka tidak bertobat dari ketidakjujuran dan ketidakadilan, maka hukuman Allah sudah dipersiapkan bagi mereka.
Sebagaimana Rasul Paulus sangat menyadari hal ini, bahwa ia akan menerima hukuman dihadapan jemaat yakni Allah akan merendahkan dirinya apabila ia tidak jujur dan adil. Lalu bagaimana?, apakah kita bisa membasmi racun dari penyakit yang sudah merembat begitu luas disekitar kita?. Bisa jikalau hati kita seperti Daud ketika di “padang gurun Yehuda, ia berkata: “Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus kepada-Mu, tubuhku rindu kepada-Mu, seperti tanah yang kering, tandus dan tiada berair.”Maz.63:1-2.
Dengan kata lain, jikalau keintiman kita dengan Allah begitu dalam dan menjadikan Dia sandaran hidup, maka kita pasti bisa bertindak dengan adil terhadap orang-orang disekitarnya. Maksudnya dengan hati yang jujur maka Allah akan turut menolong kita, agar bisa bertindak seadil-adilnya.
Tuhan Yesus selalu memberi kekuatan untuk Anda…
SUKA MEMBACA ALKITAB
HARI KE-255 / 12 September 2018
Yes 10-11 ; 2 Kor 12:11-21 ; Maz 63 ; Ams 3:21-26.